Berbagi di Tengah Pandemi, Solidaritas STT Banjar Sakah Patut Diapresiasi
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Inisiatif Seka Teruna-Teruni (pemuda-pemudi) Eka Dharma Suniya, Banjar Adat Sakah, Desa Adat Kepaon, Pemogan-Denpasar Selatan patut diacungi jempol. Secara swadaya mereka mengumpulkan sembako untuk membantu anggotanya yang yatim piatu, sebagai bentuk solidaritas dengan saling membantu.
Tak hanya anggota yang yatim piatu dan kurang mampu, lansia yang tidak punya keluarga dan tinggal ‘sebatang kara’ juga ikut menjadi perhatian mereka untuk dibantu.
Sudah hampir dua bulan ini memang, perekonomian kita terpukul akibat merebaknya pendemi Virus Corona (Coronavirus Disease 2019/ Covid-19). Hampir semua masyarakat kita ekonominya terdampak, terutama mereka yang kelas ekonomi menengah ke bawah, kehidupannya menjadi semakin susah.
“Pandemi Covid-19 ini menguji kepedulian kita. Khususnya kami sesama anggota STT Eka Dharma Suniya untuk dapat saling membantu,” ujar Dewa Putu Yoga Sastrawan, Ketua STT Eka Dharma Suniya, Minggu (26/4).
Selain mengapresiasi kekompakan anggotanya, pada kesempatan itu, Dewa Yoga juga berterimakasih kepada Kelian dan Pecalang Banjar Sakah yang telah memberikan dukungan dan bantuan. Ia mengatakan berkat dukungan dan bantuan khususnya dari Kelian, selain dari iuran kas STT, mereka juga mendapat bantuan dana dari donatur.
“Kegiatan ini dapat kami lakukan atas dukungan dan bantuan dari banjar kami, terutama dari Kelian dan pecalang kami,” ungkapnya.
Selain membagikan bantuan sembako, STT Eka Dharma Suniya bersama Kelian Adat Banjar Sakah AA. Gede Agung Aryawan ST., dan Pecalang juga membagikan masker dan hand sanitizer gratis kepada warga. Satu per satu warga melintas tanpa masker diberhentikan, diberikan dan diingatkan agar selalu memakai masker saat harus keluar rumah, untuk proteksi diri dan orang lain dari penyebaran Covid-19.
“Pembagian masker dan hand sanitizer ini kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19, dan menghimbau agar warga wajib menggunakan masker saat beraktivitas. Ini harus menjadi kesadaran kita semua, apalagi Pemogan ini masuk zona merah Covid-19,” ujarnya.
Karim (53 tahun), warga di sana mengaku senang dengan apa yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Banjar Sakah. Ia sendiri mengaku lupa, keluar rumah tidak menggunakan masker. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Banjar Sakah ini, mengingatkannya dan memotifasinyaagar lebih disiplin menggunakan masker.
“Corona ini (Covid-19) membuat kita semua jadi resah dan susah. Kita semua harus disiplin dan kompak menghadapinya. Saya sendiri mohon maaf, ini tadi lupa, karena buru-buru, jadi tidak pakai masker keluar rumah. Tapi dengan adanya ini (aksi sosial STT Eka Dharma Suniya) akan menjadi pengingat saya,” ujar pria yang berprofesi sebagai pedagang lalapan ini.
Nampak ikut hadir, sekretaris Banjar Adat Sakah, Dewa Putu Sukerta, dan pecalang yang juga ikut turun bersama-sama Kelian Adat AA. Gede Agung Aryawan untuk mendampingi truna-truninya dalam aksi sosial tersebut. Serta ikut mengingatkan warga agar selalu menggunakan masker apabila harus keluar rumah. Selain membagikan sembako, masker dan hand sanitizer, mereka juga membagikan takjil berbuka kepada umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, sebagai bentuk solidaritas antar umat beragama di Banjarnya. (Nai)
Tinggalkan Balasan