Mulia-PAS Tak Hadir, Dialog Kebangsaan di Undiknas Batal, Mahasiswa Kecewa
DIKSIMERDEKA.COM, BULELENG, BALI – Batalnya dialog kebangsaan bersama pasangan calon (paslon) Gubernur Bali, Wayan Koster – Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) yang digelar Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menuai kekecewaan mahasiswa.
Dialog yang rencana digelar di kampus Undiknas Denpasar itu batal digelar lantaran paslon Gubernur Bali Nomor Urut 1, Mulia-PAS tidak hadir.
“Pocol (rugi, red) bangun pagi-pagi. Acara dialog kebangsaan di Undiknas mengundang dua paslon (paslon Gubernur Bali, Koster-Giri dan Mulia-PAS, red) tapi cancel gara-gara satu paslon katanya gak berani datang. Aduh gimana ini,” ujar seorang mahasiswa dalam video yang beredar, Kamis (14/11/24).
Diketahui, pembatalan ini diumumkan secara resmi melalui surat Undiknas nomor 1088/II-4/UND/XI/2024 pada 14 November 2024. Rektor Undiknas, Prof Dr Ir Nyoman Sri Subawa mengatakan pembatalan dilakukan demi menjaga netralitas kampus sebagai institusi yang independen.
“Demi menjaga netralitas kampus sebagai institusi independen, kami memutuskan untuk membatalkan Dialog Kebangsaan ini. Kami menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini,” ujar Rektor Undiknas, Prof Dr Ir Nyoman Sri Subawa, dalam surat pembatalannya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia dari ISI Denpasar, Kadek Eky Virji juga menyampaikan pembatalan acara melalui surat resmi kepada paslon Koster-Giri. “Karena tidak semua pasangan calon bisa hadir, maka Uji Publik ini terpaksa kami batalkan,” tulisnya.
Salah satu tokoh muda Bali, Gus Wawan menilai ketidak hadiran Mulia-PAS dalam dialog ini merugikan mereka sendiri. Menurutnya publik terutama generasi muda mahasiswa menilai mereka menghindari berdialog langsung mengenai isu-isu fundamental.
“Ketidakhadiran Mulia-Pas merugikan mereka sendiri. Publik bisa saja menilai bahwa mereka menghindari kesempatan untuk berdialog langsung, terutama mengenai isu-isu fundamental terkait kebangsaan,” ujar Gus Wawan.
“Ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat. Publik berharap di forum berikutnya, kedua paslon bisa hadir, agar kami bisa menilai program mereka secara objektif,” pungkasnya.
Terkait ketidakhadiran paslon Mulia-PAS dalam dialog ini, Tim Strategis Pemenangan Mulia-PAS, Gede Pasek Suardika mengatakan ketidakhadiran Mulia-PAS disebabkan jadwal kampanye yang sangat padat.
“Undangan dari Undiknas memang sangat kami hargai, tetapi dengan jadwal kampanye yang sudah terisi penuh, kami harus berbagi wilayah di Bali. Kampanye di berbagai kabupaten dan kota sudah sangat padat. Kami juga menghormati waktu masyarakat yang ingin bertemu dengan pasangan Mulia-PAS,” kata Pasek dilansir wacanabali.com.
Editor: Ngurah
Tinggalkan Balasan