DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Akademisi Hindu Dr. Ni Kadek Surpi, S.Pt, M.Fil. H, menyebutkan, penggunaan isu SARA dalam perhelatan politik dapat dikategorikan sebagai kemunduran pada demokrasi Indonesia.

“Semua masyarakat boleh saja terjun ke dalam politik, itu bagus. Tetapi ketika membakar rumah kita sendiri untuk tujuan politik ini tidak wise (bijaksana, red),” ujarnya ditemui saat Simposium Moderasi Beragama di BPMP Denpasar, Kamis (1/6/2023).

Baca juga :  Politik di Indonesia Hari Ini Minim Gagasan

Lebih lanjut ia mengatakan, politik semestinya digunakan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat.

“Tetapi, apabila tujuannya sudah mulai memecah belah ini adalah sebuah kesalahan dalam perjalanan politik. Sebagai akademisi, saya memandang ini berbahaya bagi masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga :  Sambut 2024, Gelora Bali Beri Ruang Anak Muda Terjun Ke Politik 

Menurut akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini, kemampuan literasi masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi situasi politik khususnya saat berhadapan dengan ‘ganasnya’ arus sosial media.

“Sosial media belakangan memang dimainkan sebagai alat yang luar biasa powerful (kuat, red). Jadi ada segitiga agama, politik dan media. Dalam hal ini, medianya dipegang oleh sosial media. Ini sebenarnya memerlukan literasi yang tinggi dalam dunia politik,” tutupnya.