DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Provinsi Bali tercatat mencapai tingkat vaksinasi yang sangat tinggi dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari komitmen Pemprov yang ingin segera menuntaskan program vaksinasi sebagai salah satu upaya pencegahan penularan COVID-19.

Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dalam wawancara dengan awak media pada acara Vaksinasi Serentak Pesantren dan Rumah Ibadah Sinergi POLRI dan Staf Khusus Presiden RI dilanjutkan dengan interaktif bersama Presiden RI bertempat di Masjid Agung Sudirman, Denpasar, Selasa (7/9). 

Dalam kesempatan tersebut, tokoh Puri Ubud itu menjelaskan capaian target vaksinasi untuk vaksin pertama di Bali sudah sekitar 107%. Dari target 70% penduduk yang harus divaksin, atau sekitar 3 juta dari total 4,2 juta warga Bali, penduduk yang sudah divaksin pertama mencapai sekitar 3,2 juta. 

Baca juga :  UMP Bali Tahun 2024 Naik Jadi Rp 2.8 Juta

“Target kita hanya 3 juta. Akan tetapi, kita juga wajib memperhatikan WNI yang tidak punya KTP Bali. Ada sekitar 400 ribu di Bali, dan kita sudah vaksin 200 ribu dari mereka, jadi totalnya sampai saat ini sudah 3,2 kuta warga,” jelasnya dalam kesempatan wawancara yang turut juga didampingi oleh Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra dan  Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf SH. 

Meskipun sudah mencapai target, ia melanjutkan pihaknya tidak mengendorkan kecepatan vaksinasi. Pemprov Bali tetap menggenjot vaksinasi dengan target 40-50 ribu suntikan per hari. Untuk itu, Wagub Cok Ace pun mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk mendatangi sentra-sentra vaksinasi yang tersebar di Bali. 

Baca juga :  Wagub Cok Ace Harap Paiketan Krama Istri dan Pasikian Pecalang Bali Perkuat Tugas dan Fungsi Desa Adat

Bagi masyarakat yang sudah divaksin pertama, dia juga mengharapkan agar jangan sampai telat untuk mendapatkan vaksin kedua. “Datanglah ke sentra vaksinasi tepat waktu dengan membawa bukti vaksin pertama, jangan ditunda-tunda,” tegasnya.

Sementara untuk kolaborasi mengenai percepatan vaksinasi, Guru Besar ISI Denpasar itu juga menekankan Pemprov Bali terbuka bekerja sama dengan siapa pun. Jika ada komunitas-komunitas yang ingin menggelar vaksinasi massal, Pemprov akan mendukung. “Tidak hanya di rumah-rumah ibadah, kita siap berkolaborasi dengan pihak manapun untuk mempercepat menuntaskan vaksinasi di Bali,” tandasnya.

Sementara Kapolda Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra juga menyampaikan hal serupa. Pihaknya telah berkomitmen dengan TNI juga untuk membantu Pemerintah Daerah dalam percepatan vaksinasi di Bali. Untuk itu, ia pun akan terus mensuport kegiatan-kegiatan serupa.

Baca juga :  Wagub Cok Ace Buka Mahasabha III Kertha Semaya Trah Dhalem Provinsi Bali

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengatakan untuk menjaga kedisiplinan dan mencegah penularan COVID-19 di Bali, pihaknya tengah menertibkan pintu-pintu masuk ke Bali seperti Bandara dan Pelabuhan. “Kuncinya pintu masuk harus steril, untuk itu kita ketatkan penjagaan di sana,” tegasnya seraya mengajak masyarakat untuk terus patuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, karena kedisiplinan masyarakat dan vaksinasi adalah kunci untuk keluar dari pandemi ini. 

Sementara sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam arahannya secara virtual menginstruksikan Kepala Daerah untuk mempercepat vaksinasi dengan cara menghabiskan stok vaksin yang dikirim oleh Menteri Kesehatan. “Jangan disimpan-simpan. Intinya tiap vaksin datang segera habiskan, jika kurang langsung minta ke Menkes, nanti saya akan sampaikan,” instruksinya. 

Acara pada pagi itu ditutup dengan penyerahan bantuan sosial kepada sepuluh perwakilan santri yatim. (*/sin)