Berawal Masalah Parkir, Seorang Security Jadi Korban Pemukulan Oknum PM di Denpasar
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Seorang scurity yang bekerja di Caffe and Concept Store 9/11, Yonatan Lasa (27), diduga menjadi korban penganiayaan oknum Polisi Militer (PM) arogan di Denpasar. Ia mengatakan menjadi korban pemukulan dari anggota PM tersebut saat sedang bertugas di tempatnya bekerja, di Jalan Teuku Umar Barat, pada Rabu, 3 Juni 2020 malam.
Yonatan menceritakan kejadian penganiayaan tersebut berawal saat dirinya menyapa pelaku yang saat itu masuk dan berhenti di halaman parkir depan tempatnya bekerja, namun saat diarahkan untuk memarkirkan kendaraannya anggota menolak dan mengatakan hanya numpang untuk putar balik.
“Awalnya mobil bapak itu masuk ke halaman parkir, jadi saya kira pelanggan, saya mau parkirin, terus dia bilang katanya dia cuma mutar aja. Sesuai SOP saya katakan ‘maaf pak disini tidak bisa puter, kalau bapak mau memutar silahkan di depan.’ Tapi bapak nya nggak terima,” paparnya, Minggu (7/6).
Jarak sekitar setengah jam kemudian, terangnya lebih lanjut, pelaku yang sempat mengatakan anggota PM tersebut kembali menemuinya bersama satu rekannya, belum sempat dia memberikan penjelasan pelaku langsung memukul dan menendangnya.
“Sekitar setengah jam, bapak itu datang lagi dengan temannya, belum sempat saya jelaskan yang besangkutan memukul saya di bagian samping pelipis kiri, dan menendang paha kiri saya. Bapaknya nggaku anggota PM, kalau temannya kaos yang dipakai ada tulisan PM,” tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, sekitar satu setengah jam kemudian datang petugas patroli PM berjumlah sekitar tiga orang datang menanyainya terkait insiden keributan yang terjadi. Ia mengatakan petugas itu mengingatkannya agar berhati-hati berkerja. “Sekitar satu setengah jam datang petugas patroli tanya saya kejadian itu dan ingatkan agar hati-hati bekerja,” katanya.
Pada hari Senin, 08 Juni 2020 para awak media mencoba untuk melakukan konfirmasi atas kejadian Rabu malam di 9/11 Cafe & Concept Store, yang diduga melibatkan oknum PM. Pada kesempatan ini, Kapten CPM. David Cristanto yang membidangi penyelidikan di Denpom mengatakan masalah ini sedang dalam proses penyelidikan pihaknya. (Tim)
Tinggalkan Balasan