DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Warga sekitar Jalan Tukad Badung, Denpasar mengeluhkan air hujan bercampur limbah domestik yang menggenang di lingkungannya. Kondisi ini semakin parah saat intensitas turunnya hujan belakangan ini semakin sering. Bahkan nampak genangan tersebut mencapai ketinggian sekitar satu meter.

Menjadi miris, mengingat wilayah Kota Denpasar tidak begitu luas tapi ada wilayah yang tergenang dalam waktu yang lama tanpa adanya penanganan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.

Terkait kondisi ini, warga setempat sangat berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk membuat saluran air limbah hujan ini demi warga di sekitar bisa hidup nyaman dan layak tanpa terganggu oleh genangan air yang menyebabkan penyakit.

Baca juga :  PUPR Denpasar Gencarkan Pembersihan Sungai dan Saluran Air

Wayan Rangka (60) dan istrinya Ponia (50) adalah salah satu keluarga yang sangat terdampak kondisi ini. Suami istri yang tinggal di ‘gubuk’ yang terendam limbah air hujan hanya dapat geleng geleng kepala sambil mengelus dada.

Hujan deras mengguyur Denpasar sejak sekitar 10 hari lalu, menurutnya, telah membuat kawasan tersebut, khususnya di ruas Jalan Tukad Badung XXIX terendam banjir hingga hampir mencapai sepinggang orang dewasa.

Sudah 25 tahun keluarganya tinggal di wilayah tersebut, namun menurutnya, baru kali ini mengalami banjir seperti saat ini. Sebelumnya, jika hujan deras mengguyur paling hanya genangan air yang sebentar kemudian hilang ketika hujan reda.

Baca juga :  Pengamat: Banjir Denpasar Disumbang Rusaknya Sistem Drainase

“Bahkan dari tempat tidur ketika tyang (red, saya) melongok ke sebelah langsung terlihat genangan air persis di sebelah kamar,” papar Ponia, Jumat (6/3) malam.

Selain mereka, beberapa warga lain yang enggan disebut namanya, juga mengatakan hal sama. Sudah sejak sebulan genangan air hujan ini mengendap. Mereka mengatakan, bahkan ada yang sakit karena terjangkit Demam Berdarah.

Kondisi tersebut dibenarkan oleh Wayan, Satpam di salah satu perumahan di sana. Wayan mengatakan berapa warga di sekitar banyak yang sakit Demam Berdarah sejak adanya genangan air hujan itu.

Baca juga :  Pengamat: Banjir Denpasar Disumbang Rusaknya Sistem Drainase

“Genangan itu karena kurangnya saluran limbah air hujan terlebih lagi saluran air darurat yang selama ini digunakan untuk mengikis genangan air limbah hujan. Terlebih saluran air yang semula melewati lahan paling ujung atau pembuka di jalan ditutup oleh pemiliknya, alasan sawahnya terendam banjir jika tidak ditutup,” ungkapnya.

Warga sangat berharap kondisi ini segera mendapat perhatian serius dari Pemkot Denpasar, melalui instansi-instansi terkait. Karena kondisi ini akan semakin memburuk mengingat hujan turun hampir setiap hari. Dan masyarakat pun semakin resah dengan dampak ancaman Demam Berdarah yang menghantui mereka. (Tim)