DIKSIMERDEK.COM, DENPASAR, BALI – Seiring kemajuan teknologi yang begitu pesat menjadikan pemuda semakin gesit dalam menelan informasi. Generasi saat ini juga sudah mulai hilang pengetahuan akan kepahlawanan. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi membuat generasi muda tidak mampu memecahkan permasalahan hidup yang dihadapi.

Untuk itu, keberadaan Pemuda Panca Marga (PPM) diharapkan ikut memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali aura vibrasi kepahlawanan yang saat ini sudah mulai ditinggalkan. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat menerima audiensi pengurus Pemuda Panca Marga di ruang kerjanya, Senin (13/1) pagi.

Baca juga :  Wagub Harapkan Media Tiongkok Redam Informasi Negatif Pariwisata Bali

Selain itu, Wagub Cok Ace meminta sejumlah program PPM yang sudah berjalan untuk di evaluasi secara berkesinambungan agar tidak terkesan monoton. Khususnya pada bulan yang bernuansa kepahlawanan mulai dari bulan Agustus hingga bulan November, Pemuda Panca Marga diharapkan melahirkan terobosan baru yang melibatkan para generasi muda.

Baca juga :  Wagub Cok Ace Buka Sosialisasi Pelaksanaan PerMen ESDM No 12 Tahun 2022

Dikatakan tokoh Puri Ubud ini, selain napak tilas juga perlu dilaksanakan lomba membaca puisi yang bertemakan “PAHLAWAN’, dengan maksud dapat menumbuhkan pengetahuan tentang perjuangan di masa lalu saat merebut kemerdekaan, bahkan menumbuhkan perjuangan saat ini untuk bersaing melawan kebodohan.

Pemuda Panca Marga yang saat ini diketuai oleh Putra Wijaya, mengaku semakin kehabisan generasi penglingsir tahun 1945 yang selama ini selalu memberi petuah dalam bela negara. Sehingga penting baginya adanya peran serta Pemerintah untuk mendukung dan menjembatani setiap langkah dan program yang akan dilaksanakan oleh PPM.

Baca juga :  Cok Ace Ajak Semua Pihak Cinta Rupiah Sebagai Alat Pembayaran

Selain itu, Wakil Gubernur Tjok Ace juga berpesan agar dalam mengisi pembangunan ke depan, generasi muda yang di pondasi oleh para orangtua dan lingkungan untuk tidak terlalu mudah tersulut emosi, karena setiap individu di muka bumi ini adalah saudara di bawah naungan bendera Merah-Putih. (*/dk)