DIKSIMERDEKA.COM, JATIM – Komang Kusumajaya alias Bentar, warga Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ditemukan tidak bernyawa di pinggir sungai wilayah Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (10/03/2025). Dugaan sementara, kematiannya bukanlah kecelakaan, melainkan pembunuhan.

Polisi dari Polres Banyuwangi kini tengah melakukan penyelidikan mendalam. Pihak keluarga korban juga sudah berada di Polres Banyuwangi untuk memberikan keterangan terkait kejadian tragis ini.

Menurut keterangan, keluarga saat ditemui media mengatakan jika korban terakhir terlihat pada Minggu, 9 Maret 2025, sekitar pukul 08.00 Wita. Ia berangkat ke Banyuwangi bersama tetangganya, Putu Saputra Adinata alias Gading, dengan tujuan mengambil sepeda motor miliknya.

“Anak saya ke Banyuwangi bersama Gading untuk mengambil sepeda motornya,” ujar Nyoman Kartini, ibu korban, saat ditemui di rumahnya pada Senin malam.

Kartini menjelaskan, seminggu sebelumnya, motor anaknya, Yamaha N-Max, dibawa Gading ke Banyuwangi untuk mengambil surat kir milik seseorang bernama Mang Nik. Namun, saat pulang, Gading tidak membawa kembali motor tersebut, dengan alasan ia sakit dan tidak bisa mengendarainya.

“Tapi setelah ditunggu seminggu, motor anak saya tidak juga kembali. Setiap kali ditanya, Gading selalu memberikan alasan yang tidak masuk akal,” imbuh Kartini, yang kala itu didampingi suaminya, Wayan Artawan.

Merasa ada yang tidak beres, pada Minggu pagi, 9 Maret 2025, korban akhirnya memutuskan pergi ke Banyuwangi bersama Gading untuk mengambil motornya sendiri.

Keesokan paginya, Senin, 10 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 Wita, Gading tiba-tiba datang ke rumah korban sendirian.

“Saya langsung tanya ke Gading, ‘Di mana anak saya? Kenapa kamu pulang sendiri?’” ujar Kartini.

Jawaban Gading mencurigakan. Ia mengaku korban menginap di Delod Berawah dan masih tidur. Tak hanya itu, Gading juga mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Lombok untuk bekerja.

“Dia bilang begitu sambil gemetaran. Saya sudah mulai merasa tidak enak,” ungkap Kartini.

Sepanjang hari, Kartini dan suaminya diliputi kecemasan, menanti kepulangan anak mereka yang tak kunjung tiba. Hingga akhirnya, pada sore harinya, sekitar pukul 18.00 Wita, keluarga menerima kabar mengejutkan mayat Komang Kusumajaya ditemukan di pinggir sungai di kawasan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

KTP Korban warga Jembrana yang ditemukan tak bernyawa di Pinggir Sungai Banyuwangi. Foto: dok/Polres Banyuwangi

Ketut Tulis, paman korban, mengungkapkan bahwa ia sempat mencoba menghubungi korban melalui telepon pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 Wita.

“Beberapa kali saya telepon, tapi tidak diangkat. Namun saat saya chat di WhatsApp, sempat dibalas,” ungkapnya.

Dalam pesan tersebut, korban mengaku baru turun dari kapal di Pelabuhan Gilimanuk dan tidak mendengar telepon karena tertidur di kapal. Namun, Ketut Tulis curiga bahwa bukan korban yang membalas chat itu, melainkan Gading, menggunakan ponsel korban.

Dugaan semakin menguat ketika di dekat mayat korban ditemukan alat pancing. Kejanggalannya, korban sama sekali tidak pernah memancing.

“Gading juga sudah menghilang dari rumahnya. Kami yakin ada yang tidak beres,” tegas Ketut Tulis.

Dengan berbagai kejanggalan yang ada, keluarga korban meyakini bahwa Komang Kusumajaya tidak meninggal secara wajar. Mereka mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap siapa pelaku sebenarnya.

“Kami ingin keadilan bagi anak kami. Kami yakin ini pembunuhan!” seru Kartini penuh emosi.

Editor: Agus Pebriana