DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan 10 orang Anak Buah Kapal (ABK) kapal pencari ikan, KM Linggar Petak 89 yang terbalik dan tenggelam di Perairan Samudera Hindia masih dalam proses pencarian. 

“Berdasarkan informasi dari agen kapal PT. Sumber Mina Samudera, selain satu ABK meninggal, 4 orang dapat diselamatkan. Sementara dari informasi itu terdapat 10 orang lainnya masih dalam pencarian,” terangnya, Rabu (01/03/2023).

Adapun 10 orang yang masih Dalam pencarian antara lain Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Olof Luturmas, Candra, Mohamad Jaelani dan Indra Pamungkas.

Baca juga :  Kapal Kebakaran, KBRI Buenos Aires Fasilitasi Kepulangan ABK

Sementara empat orang selamat dalam peristiwa kapal tenggelam yakni nahkoda kapal bernama Ariyono Wicaksono, Usnadi, Asep Maulana M dan Muhamad Kevin Danuarta. 

Sebelumnya kapal pencari ikan dengan POB 15 orang ini berangkat dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju fishing ground, Selasa (28/2/2023) siang. 

Ketika berada di posisi koordinat 09°21’S – 115°03’T atau berjarak sekitar 34 Nm dari Pelabuhan Benoa, tiba-tiba datang ombak besar menerjang kapal.

Baca juga :  Pemerintah Pilih Titik Debarkasi Kedatangan ABK maupun PMI yang Mampu Isolasi dan Observasi

KM Bahari Nusantara 25 yang berada tidak jauh dari kapal tenggelam menemukan 5 orang ABK KM Linggar Petak 89, di mana salah satunya telah meninggal dunia.

“Informasi dari nahkoda KM Linggar Letak 89 yang berhasil selamat, bahwa kapal sudah tenggelam dan para ABK berpegang pada bola-bola pelampung,” jelasnya.

Ia menjelaskan, KN SAR Arjuna 229 telah diberangkatkan sejak tadi malam dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 2,5 jam hingga tiba di posisi kapal tenggelam.

Baca juga :  Ini Sikap Pemerintah RI Soal ABK di Kapal Ikan Berbendera Tiongkok

Sementara itu lanjutnya, koordinasi tetap dilakukan dengan KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara untuk memantau perkembangan proses pencarian.

“Selain mengerahkan personel dan Alut, kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian. Semoga cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemukan,” terangnya.