DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Wisatawan Swiss yang berkunjung ke Bali setiap tahunnya rata-rata sekitar 700 ribu orang. Bahkan karena kecintaannya dengan Bali, ada 520 warga Swissa akhirnya memutuskan menetap di Bali. Kondisi ini membuat Swiss dan Indonesia, khususnya Bali, memiliki hubungan ekonomi yang dekat.

Hal ini terungkap saat Duta Besar Swiss, Kurt Kunz mengunjungi Gubernur Bali, Wayan Koster di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Selasa (3/12).

Kurt mengatakan sebagian besar mereka berkecimpung di berbagai bidang seperti pendidikan, pariwisata, kuliner dan lingkungan. Itu sebabnya Dubes Kunz menaruh perhatian terhadap kenyamanan dan keamanan wisatawan Swiss di Bali.

Kurt pada kesempatan itu, juga memberikan beberapa masukan di bidang pariwisata seperti layanan imigrasi, kebersihan dan lalu lintas. Ia menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster dalam menata pembangunan Bali.

Baca juga :  Gubernur Koster Minta KPU Gandeng Desa Adat dan Taati Protokol Kesehatan

“Budaya dan lingkungan sangat penting bagi masyarakat lokal. Ini modal yang harus dirawat oleh Bali,” kata Dubes Kunz seraya mengapresiasi kebijakan Pemprov Bali yang mengembangkan energi bersih dan pertanian organik.

Untuk itu, ke depannya, Ia berharap hubungan Swiss dengan Indonesia, Bali pada khususnya semakin baik, khususnya di bidang ekonomi, lingkungan dan pariwisata.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan, pertemuan ini membahas informasi terkini seputar ekonomi, lingkungan, pariwisata dan pembangunan Bali ke depan.

Baca juga :  Bangkitkan Pariwisata, Gubernur Koster Ajak Komponen Pariwisata Bali Solid Dukung Pemerintah

Pada kesempatan itu, kepada Kurt ia menyampaikan arah pembangunan Bali ke depan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang di antaranya menata pariwisata, merawat kearifan lokal dan menjaga lingkungan alam.

“Untuk alam yang bersih ini, kami akan menerapkan sistem pertanian organik yang mengurangi zat kimia di tanah sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Juga sedang kami desain dengan Pergub menerapkan kebijakan Bali energi bersih,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Terkait keamanan wisatawan, Gubernur mengatakan Bali memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang siap mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi. “Pelaku pariwisata juga sudah siap,” katanya.

Untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Bali, Gubernur berharap Bali bisa belajar dari Swiss untuk mengembangkan industri jam tangan. “Orang Bali punya keterampilan tangan yang baik dan pandai membuat desain,” ujarnya.

Baca juga :  Pertama Kali Secara Resmi, Perayaan Tumpek Uye Serentak Berjalan Sukses

Ia berharap desain yang dibuat orang Bali bisa melengkapi pengalaman dan teknologi yang dimiliki Swiss dalam membuat jam tangan.

Terkait itu, Dubes Kunz menyambut baik hal ini. Menurutnya, Bali memiliki desain yang unik yang sering menjadi inspirasi bagi desainer di seluruh dunia.

Hadir dalam audiensi ini Konsul Kehormatan Swiss di Bali Gerhard L. Nutz, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali Ketut Sukra Negara dan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun. (*/dk)