DIKSIMERDEKA.COM, BALI – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan bahwa proses pembangunan shortcut Mengwitani-Singaraja merupakan program prioritas infrastruktur terintegrasi di bawah masa kepemimpinannya.

“Prioritas kita membangun infrastruktur yang terintegrasi, darat laut maupun udara. Semua harus saling mendukung,” tegas Gubernur Koster di acara Ground Breaking Shortcut Mengwitani-Singaraja Km 47+800 (SC4) yang berlokasi di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan pada Kamis (18/7) pagi.

Gubernur Koster menjelaskan, setelah menyelesaikan titik 3-6 yang dijadwalkan rampung akhir tahun 2019, proyek yang dikerjakan dengan dana patungan Pemprov dan pemerintah pusat ini akan terus dikebut hingga keseluruhan bisa rampung di tahun 2021. “Harus selesai, karena kita sudah dapat komitmen dari Pak Menteri PU dan akan saya kawal terus,” kata Gubernur Koster.

Baca juga : Dewan Setujui Raperda Pertanggungjawabn APBD 2018 Gubernur Koster

Sedangkan terkait untuk pembebasan lahan, Gubernur Koster memastikan akan tuntas dalam waktu dekat ini “Masalah pembebasan lahan tahun ini harus selesai hingga tahun depan, tinggal pembangunan fisik saja yang dikebut,” terangnya.

Kemudian Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini kembali mengingatkan agar pembebasan lahan jangan sampai menimbulkan ketidakpuasan dari warga terdampak yang terkena lahan pembebasan pembangunan shortcut Mengwitani-Singaraja.

“Proyek shortcut ini secara umum mendapatkan apresiasi dari masyarakat, yang lahannya dibebaskan kita perlakukan dengan baik,kita ganti tanahnya dengan harga pantas, dan bahkan ada yang kita buatkan rumah baru lengkap dengan sanggah-nya,” jelas Ketua DPD PDI perjuangan Bali ini.

Untuk pembebasan lahan, pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp 230 miliar ditambah dana dari APBD Perubahan.

Baca juga : Kodam IX/Udayana Gelar Udayana Run 5K dan 10K di Kuta Beach, Bali

Selanjutnya dengan tuntasnya pembangunan ini, nantinya tak hanya mempersingkat jarak tempuh Mengwitani-Buleleng, tapi juga meningkatkan kenyamanan berkendaraan. “Lebih jauh lagi akan menciptakan titik perekonomian baru, bisa restoran, hotel yang ujungnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” sebutnya.

Selain itu, Gubernur Koster juga tak menampik terkait pembangunan shortcut lain untuk memperlancar integrasi infrastruktur. “Jadi untuk Bandara Bali Utara, sabar dulu. Kita sempurnakan jalan pendukungnya, agar semuanya tertata dan terencana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN ) VIII, I Ketut Darma Wahana mengungkapkan, hingga saat ini progres pembangunan titik 5-6 telah rampung 60 persen. “Sedangkan titik 3 telah rampung 30 persen, dan titik 4 sudah jalan 30 persen,” terangnya.

Baca juga : Sampaikan Materi Kebangsaan pada MPLS, Dandim Badung: Pahami Sejarah dan Jaga Persatuan

Menurut Wahana, titik 3-4 akan mempersingkat waktu tempuh 5 menit dengan memperpendek panjang jarak 800 meter. “Walaupun sedikit tapi jauh lebih nyamam karena dari 15 tikungan tinggal 5, juga jauh lebih landai dengan kemiringan 6 derajat,” jelasnya. “Terimakasih untuk Pemkab Tabanan, desa adat dan warga yang turut membantu lancarnya pembangunan,” ucapnya.

Acara Ground Breaking sendiri ditandai dengan penekanan tombol dan sirine oleh Gubernur Koster yang didampingi pula Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dan Bupati Tabanan Eka Wiryastuti. Dilanjutkan dengan peninjauan singkat ke lokasi proyek. (*)