DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan Kota Denpasar saat ini mengalami kekurangan tenaga guru sebanyak 317 orang. Penguatan sinergi pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat mengatasi kekurangan tenaga pendidik.

Hal itu disampaikan Jaya Negara saat melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, untuk membahas solusi terkait kekurangan tenaga guru di Kota Denpasar.

Baca juga :  Percepat Turun Hujan, Pemkot Denpasar Larang Penggunaan Laser Pemecah Awan

Dalam kesempatan itu, Jaya Negara menjelaskan bahwa Kota Denpasar saat ini mengalami kekurangan tenaga guru sebanyak 317 orang.

Ia mengatakan pada tahun 2024, Pemkot Denpasar membuka 432 formasi PPPK Guru, sebagian besar telah diisi melalui seleksi Tahap 1 dan Tahap 2. Tahap 1 diisi oleh tenaga non-ASN guru yang sebelumnya bekerja di sekolah negeri, yang statusnya diubah menjadi ASN PPPK.

Namun katanya, kebutuhan guru masih belum terpenuhi sepenuhnya karena beberapa faktor. Yakni, pada tahun 2025, sebanyak 101 guru akan memasuki masa pensiun. Di samping itu, sebanyak 184 guru dibutuhkan, terdiri dari guru Bahasa Bali dan guru pengganti pensiun.

Baca juga :  Wali Kota Denpasar Sampaikan Dua Ranperda Pengelolaan Sampah

Jaya Negara menegaskan bahwa Pemkot Denpasar berkomitmen untuk mencari solusi berkelanjutan. Saat ini, kolaborasi dengan Komite Sekolah dilakukan sebagai langkah sementara untuk mengisi kekosongan guru, meskipun solusi permanen sangat diperlukan agar tidak membebani masyarakat.

Ia pun berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat, sehingga kekurangan tenaga pendidik dapat segera teratasi dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat semakin optimal.

Baca juga :  Pelabuhan Sanur Buat Macet, Pemkot Siapkan Solusi

Sementara, Dirjen GTK, Prof. Dr. Nunuk Suryani menyampaikan apresiasinya atas komitmen Pemkot Denpasar dalam menjaga kualitas pendidikan.

“Kota Denpasar menjadi salah satu contoh daerah yang berupaya keras mengatasi kekurangan guru. Kami akan segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari solusi yang konkret,” ujarnya.

Editor: Agus Pebriana