Pemprov Bali Inisiasi Gerakan Restorasi Terumbu Karang di Perairan Pemuteran
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menginisiasi gerakan bersama restorasi terumbu karang di perairan laut Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Minggu (28/7/2024). Gerakan ini mengawali ragam kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali tahun 2024.
Sekda Dewa Indra mengatakan dipilihnya perairan Pemuteran sebagai lokasi kegiatan lantaran perairan Pemuteran adalah salah satu kawasan restorasi terumbu karang terbaik yang terbukti telah mendatangkan manfaat ekologis maupun ekonomis.
Secara ekologis, keberadaan terumbu karang di kawasan ini mampu mempertahankan populasi ikan. Kemudian dari sisi ekonomi, terumbu karang yang terpelihara dengan baik dapat mendatangkan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam bawah laut melalui aktivitas snorkeling maupun diving.
“Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini makin meningkat, sebagian besar tertarik menikmati keindahan terumbu karang,” ujarnya.
Mencermati hal itu, Pemprov Bali berkewajiban mendukung keberadaan komunitas yang selama ini memberi perhatian terhadap pelestarian terumbu karang di kawasan perairan ini. Yang menarik, ujar Dewa Indra, aktivitas komunitas pelestari terumbu karang di wilayah ini mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
“Satu hal yang menarik, keberadaan komunitas pelestari terumbu karang di sini diterima dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Dukungan itu mereka tunjukkan dengan tidak melakukan aktivitas menjaring ikan di kawasan restorasi,” imbuhnya.
Menurut Dewa Indra, dukungan itu diberikan karena masyarakat merasakan dampak positif dari keberadaan terumbu karang. Ia berharap, gerakan restorasi yang dilakukan dengan metode biorock ini bisa diaplikasikan di kawasan lain.
“Banyak metode dalam restorasi terumbu karang dan yang diterapkan di sini adalah metode biorock. Saya rasa, model ini bisa dipelajari dan dikembangkan juga di kawasan perairan lainnya,” sebutnya.
Birokrat kelahiran Buleleng ini menyinggung kemungkinan perhitungan kompensasi kredit karbon untuk kawasan perairan ini. Karena menurut pengamatannya, cakupan restorasi terumbu karang di kawasan perairan ini cukup luas.
“Sebagaimana kita ketahui, terumbu karang mempunyai daya serap karbon yang cukup tinggi. Ini akan menjadi sumber pendapatan baru,” cetusnya sembari mengajak masyarakat sekitar terus mendukung gerakan restorasi terumbu karang dan upaya pelestarian lingkungan lainnya.
Ia juga mengajak masyarakat sekitar menjaga kelestarian bukit yang mengelilingi Pemuteran agar ke depan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah in
Pada kesempatan itu, Pemprov Bali juga menyalurkan 500 bibit mangrove, 100 bibit pohon alpukat, dan 100 bibit pohon kelapa genjah kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Teluk Sumberima. Selanjutnya, bibit mangrove akan ditanam di Teluk Sumberkima.
Menurut Dewa Indra, dukungan itu diberikan karena masyarakat merasakan dampak positif dari keberadaan terumbu karang. Ia berharap, gerakan restorasi yang dilakukan dengan metode biorock ini bisa diaplikasikan di kawasan lain.
“Banyak metode dalam restorasi terumbu karang dan yang diterapkan di sini adalah metode biorock. Saya rasa, model ini bisa dipelajari dan dikembangkan juga di kawasan perairan lainnya,” sebutnya.
Editor: Agus Pebriana
Tinggalkan Balasan