DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Harapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Bali untuk mendorong pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 yang bersih dan ramah lingkungan atau green election nampaknya masih jauh panggang dari api.

Pasalnya, belum mulai tahapan pendaftaran bakal calon kepala daerah dan tahapan kampanye pilkada, ribuan baliho bakal calon kepala daerah sudah mulai menjamur menghiasi jalanan di Bali.

Di Kota Denpasar ratusan baliho bakal calon kepala daerah ini telah banyak berdiri. Baliho-baliho tersebut dapat ditemui di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jalan Mahendradata, Jalan Hayam Wuruk, sampai Jalan Raya Sesetan.

Baca juga :  DCS Diumumkan, Bawaslu Bali Siap Terima Sengketa Bacaleg

Padahal dalam berbagai kesempatan KPU Bali maupun KPU Daerah selalu mengajak peserta Pemilu untuk mengedepankan green election.

Ketua KPU Bali I Dewa Lidartawan mengatakan pengalaman pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden sebelumnya, telah menyisakan tumpukan sampah baliho dan banner.

Lebih lanjut ia mengatakan agar tidak berpotensi mengotori pulau dewata, pihaknya mendorong agar pilkada tahun 2024 tidak menggunakan baliho.

Baca juga :  KPU Bali Black List Petugas TPS di Lokapaksa

“Esensi kampanye bukan pada baliho. Masyarakat lebih membutuhkan informasi konkret tentang kinerja calon pemimpin daripada sekedar melihat baliho,” terangnya.

Sementara itu, pengamat politik Ras Amanda Gelgel mengatakan masih dipasangnya baliho oleh para politisi atau bakal calon kepala daerah lantaran baliho dinilai masih efektif sebagai ajang sosialisasi dan memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Hal ini lantaran lokus pilkada lebih kecil dibandingkan dengan pilpres (pemilihan presiden) yang lokusnya nasional. Sehingga menurut Amanda pemasangan baliho sebagai medium memperkenalkan diri jauh lebih efektif.

Baca juga :  Bawaslu Bali Temukan Satu Pemilih Pilkada 2024 Masih Tercecer

“Pilkada ini areanya tidak sebesar nasional. Jadi kalau kasi baliho masih cukup baik untuk mengingatkan dan memperkenalkan diri,” terangnya.

Kendati demikian, Ras Amanda mengatakan keuntungan memasang baliho tidak begitu banyak. Menurutnya keuntungan pemasangan baliho hanya untuk memperkenalkan diri, bukan sampai memilih.

Selain itu, pemasangan dan sebaran baliho seorang bakal calon kepala daerah memperlihatkan seberapa besar kekuasaanya.

Reporter: Agus Pebriana