DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Komisi Pemiliha Umum (KPU) Provinsi Bali berharap seluruh alat peraga kampanye mulai dari baliho, spanduk dan umbul-umbul dapat di take down seiring dengan berakhirnya masa kampanye pada 10 Februari 2024.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan mengatakan memasuki masa tenang, pemilih perlu diberikan kesempatan untuk berpikir siapa pemimpin yang akan dipilihnya.

“Jadi jangan lagi kami (masyarakat) diganggu oleh orang-orang yang kampanye diluar jadwal, kemudian diajak melaksanakan kegiatan-kegiatan lain,” ungkap Lidartawan dalam acara Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti, Sabtu (10/02/2024).

Baca juga :  KPU Putuskan Ismaya Jaya Tak Lolos Caleg DPD RI

Guna menjamin itu, Lidartawan mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bawaslu, SatPol PP, dan jajaran pemerintah untuk bekerjasama menciptakan Bali bebas dari atribut politik.

Lebih lanjut, Lidartawan mengatakan bahwa KPU Bali menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 83 persen pada Pemilu 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari Pemilu 2019 sebesar 82 persen.

Baca juga :  Lidartawan Tegaskan Debat Pilkada Tanpa Suporter

“Pada 2019 target kami (KPU) 80 persen. Namun yang tercapai 82 persen. Sekarang di Pemilu 2024 kami targetkan 83 persen,” terang Lidartawan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan Pemilu selain untuk memilih calon eksekutif dan legislatif untuk keberlanjutan pemerintah. Namun juga merupakan proses pembelajaran dan ujian bagi seluruh elemen bangsa.

“Seberapa jauh nilai-nilai demokrasi, keanekaragaman telah menjadi bagian dari jati diri bangsa,” terang Sang Made ketika membawa sambutan.

Baca juga :  KPU Bali Himbau Masyarakat Cek DPT

Untuk itu, Sang Made meminta kepada seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk bisa menyalurkan suaranya sebagai bentuk swadarma kepada negara guna keberlanjutan pemerintahan, bangsa dan negara.

“Saya percaya bahwa Pemilu damai adalah kerja besar dan membutuhkan komitmen, partisipasi dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa,” terangnya.

Reporter: Agus Pebriana