DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Jumlah pasien Covid 19 Bali yang telah sembuh masih  terus bertambah setiap harinya. Hari ini total sebanyak empat orang dinyatakan sembuh setelah jalani perawatan.

“Jumlah total pasien yang telah sembuh sebanyak 284 orang usai menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan ,” ungkap Ketua Harrian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Jumat (22/5).

Dari empat pasien tersebut, kesemuanya merupakan Warga Negera Indonesia (WNI).

Baca juga :  Tiba di Bali, 232 Pelaku Perjalanan Langsung Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Temuan tingkat kesembuhan pasien turut dibarengi pertumbuhan penambahan jumlah pasien positif sebanyak enam orang hingga berjumlah pasien posotif sebanyak 380 orang.

“Terdiri dari 2 Imported Case dan 4 orang Transmisi Lokal,” paparnya.

Sedangkan, ntuk jumlah pasien meninggal masih tetap sebanyak 4 orang. Dengan demikian, jumlah pasien positif dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 92 orang yang berada di sejumlah rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.

Baca juga :  [Up Date] 10 Kasus Positif Covid Baru di Bali, Satgas: Komposisi Menentukan Strategi

Indra juga menyebutkan, jumlah pasien positif di Bali masih didominasi oleh inforted case dengan jumlah 186 orang. Sedangkan untuk trasmisi lokal sebanyak 155 orang.

Hal ini juga berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.

“Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” tegasnya lagi.

Baca juga :  Sekda Apresiasi Literasi Digital 20.000 ASN di Bali

Masyarakat juga tetap dihimbau agar terus menerus melakukan upaya pencegahan secara mandiri.

Dilain sisi, mengenai skema new normal, Dewa Indra menyebut Bali belum memiliki kepastian untuk menerapkannya.

“Belum bisa dipastikan saat ini apakah Bali akan mengikuti skema ini (new normal, -red),” pungkasnya.

“Mengikuti dinamika yang terjadi akibat pertumbuhan kasus yang terjadi per harinya,” imbuhnya.

Masyarakat juga tetap dihimbau agar terus menerus melakukan upaya pencegahan secara mandiri. (*/rky)