Hadapi Covid-19, Gung De: Ngayah adalah Jiwa Pecalang, tapi Kondisinya Harus Diperhatikan
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Tokoh Masyarakat Kota Denpasar, yang juga Kelian Banjar Adat Sakah, Desa Adat Kepaon, Pemogan Denpasar Selatan Anak Agung Gede Agung Aryawan ST., terus proaktif memberi perhatian dan memperjuangkan kebutuhan Pecalang. Terutama, yang ekonominya terdampak akibat penyebaran wabah dunia (pandemi) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sejak awal pandemi ini muncul Tokoh Masyarakat Kota Denpasar yang akrab disapa Gung De ini memang terlihat proaktif menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan prajuru (petugas) Adat, khususnya Pecalang. Meski nawaitu (niat) Pecalang adalah ngayah (bekerja sosial) tapi menurutnya tetap harus ada simpati dan empati terhadap kondisi mereka.
Ngayah nindihin (mengabdi/menjaga) tanah kelahiran itu, ujar Gung De adalah jiwa dan darah pecalang. Pecalang siap ngayah, tapi ngayah dalam kondisi yang tidak pasti kapan akan berakhir ini menurutnya, kondisi kehidupan Pecalang juga harus mendapatkan perhatian. Mengingat mereka pun bagian dari yang ekonominya terdampak Covid-19.
“Kita kan tidak tahu sampai kapan ini berakhir (Covid-19), tidak mungkin mereka (Pecalang) bisa ngayah dengan anggaran swadaya terus,” ungkapnya saat mendampingi sejumlah pecalang Desa Adat Kepaon, menerima bantuan dari Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI), di sekretariat NCPI, Renon, Denpasar, Sabtu (16/5).
“Tidak semua mereka mampu (ekonomi), harus ada simpati dan empati terhadap kondisi mereka (Pecalang, red). Semangat mereka memang ngayah, tapi dalam penanganan Covid-19 ini sudah sejak sebelum Nyepi (dua bulan lebih), jadi saya kira dalam ngayah juga harus ada manusiawinya, karena mereka juga butuh kerja, butuh makan, dan punya keluarga,” ungkapnya.
“Kalau ngayah hanya satu hari atau dua hari mungkin mereka gak masalah. Tapi ini begitu panjang, maka saya selaku pemimpin selaku kelian melihat kurangnya perhatian terhadap pecalang, terdorong empati saya untuk berjuang membantu, agar mereka tetap semangat menjaga wilayahnya dari penyebaran Covid-19 ini,” terangnya.
Adapun bantuan pangan yang diberikan ini merupakan bantuan dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Made Mangku Pastika, yang disalurkan melalui organisasi NCPI yang mana Mantan Gubernur Bali ini selaku penasihat dari organisasi penggiat pariwisata ini.
Terkait pemberian bantuan ini, Made Mangku Pastika yang diwakili oleh staff ahlinya, I Ketut Ngastawa mengatakan senada dengan apa yang disampaikan Gung De, bahwa pecalang sebagai salah satu garda terdepan dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di masyarakat patut mendapat perhatian dan empati dari berbagai pihak disamping juga dokter dan tenaga medis di rumah sakit.
“Selain dokter dan paramedis sebagai garda terdepan dalam penyembuhan dan penanganan pasien Covid-19, terkait penaggulangan penyebarannya di masyarakat kan Desa Adat, terutama pecalang yang menjadi salah satu garda terdepan, maka menurut kami ini patut mendapatkan support dan perhatian penuh dari berbagai pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua NCPI Bali, Agus Maha Usadha mengatakan pihaknya sejak Bulan April lalu telah bergerak memberi bantuan, khususnya kepada pihak-pihak yang berperan besar dalam penanggulangan Covid-19 ini, baik itu tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit, dokter, paramedis, dan yang lainnya.
Agus Maha Usadha mengatakan berbagai bantuan telah NCPI salurkan, seperti APD: masker, asmas, tissue, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. “Gerakan ini sebenarnya untuk menggugah semua pihak agar tergerak untuk memberi perhatian bagi berbagai layer (lapisan) yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19 ini, seperti salah satunya saat ini kita berikan kepada pecalang,” ujarnya. (ian)
Tinggalkan Balasan