Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan, 14 Mei 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta
Diksimerdeka.com – Jakarta – Berikut ini adalah isi dari Doa Kebangsaan yang dibacakan di Istana Presiden oleh Presiden Jokowi dihadapan para hadirin.
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Yang saya hormati para Ketua dan Pimpinan DPR RI, MPR RI, DPD RI,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju,
Yang saya hormati yang mulia para Alim Ulama, para Tokoh-tokoh Agama. Hadir di sini Bapak Prof. Quraish Shihab, Bapak Kardinal, Bapak Ronny Mandang, Bapak Ida Pedanda Bang Buruan Manuaba, Pande Sri Panyavaro Mahatera, Bapak Budi Tanuwibowo, dan seluruh tokoh-tokoh agama di seluruh tanah air yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Yang saya hormati Ketua Gugus Tugas,
Seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai.
Saat ini kita bangsa Indonesia dan juga masyarakat di dunia sedang menghadapi ujian, menghadapi cobaan, menjalani masa-masa sulit, berjuang untuk bebas dari pandemi COVID-19. Wabah Virus Korona ini telah menyebar cepat ke lebih dari 213 negara dan hampir 4,4 juta orang di seluruh dunia terinfeksi Virus Korona ini. Banyak yang terbaring di rumah sakit, banyak yang sedang melakukan isolasi mandiri, banyak yang berpulang ke Rahmatullah dan semoga meninggalnya husnulkhatimah, amin, tapi alhamdulillah juga banyak yang telah diberikan kesembuhan.
Dalam menghadapi kesulitan ini kita tidak boleh pesimis, tidak boleh putus asa. Kita semuanya wajib berikhtiar, berusaha sekuat tenaga untuk melindungi diri kita, melindungi keluarga kita, melindungi saudara-saudara kita, melindungi bangsa kita, melindungi negara kita dari penularan Virus Korona ini sehingga semuanya bisa terjaga keselamatan jiwa dan raganya.
Untuk bisa selamat, kita harus disiplin, harus berdisiplin. Disiplin dalam menjaga kesehatan, disiplin dalam meningkatkan imunitas, disiplin untuk cuci tangan memakai sabun, disiplin untuk menjaga jarak yang aman, disiplin untuk memakai masker, disiplin untuk tidak mudik, disiplin bekerja di rumah, disiplin sekolah dari rumah, dan disiplin beribadah di rumah.
Hadirin yang saya muliakan,
Di tengah ujian yang sedang kita hadapi, sungguh saya sangat bersyukur karena masyarakat dari berbagai lapisan ikut membantu, ikut bergerak cepat memberikan contoh teladan yang baik, mengulurkan tangan dan menolong bagi yang membutuhkan. Solidaritas sosial dan kepedulian tumbuh di mana-mana, antartetangga saling menjaga, antarkampung saling membantu, antaranak-anak bangsa dari berbagai suku, berbagai agama, maupun berbagai kelompok bergerak bersama-sama menjadi relawan untuk saling berbagi kebahagiaan, kebaikan, untuk saling berbagi kepedulian. Bangkitnya rasa kemanusiaan, bangkitnya rasa persaudaraan, dan bangkitnya rasa persatuan dari segala penjuru adalah sebuah kekuatan mahabesar yang menambah keyakinan saya bahwa musibah ini insyaallah akan mampu kita atasi bersama-sama.
Hadirin yang saya muliakan,
Selain berikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah dengan tidak henti-hentinya memanjatkan doa memohon pertolongan Allah SWT agar rakyat, agar bangsa, dan negara kita, juga dunia segera terbebas dari pandemi ini. Agar kita semuanya diringankan, disingkirkan dari segala musibah.
Marilah kita bersama-sama tundukkan kepala, merendahkan hati, kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang diberikan kesabaran menerima musibah ini dengan lapang dada, diberikan kekuatan agar kita semua bisa selamat dan melewati ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Marilah kita hadapi cobaan ini dengan tenang dan sabar. Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah titik tolak kesembuhan.
Terakhir, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menghilangkan rasa cemas, menjauhkan diri dari ketakutan yang berlebihan, hidupkan optimisme, bangkitkan empati, tumbuhkan solidaritas sosial, dan inilah waktu bagi kita untuk melihat sekeliling, untuk membantu saudara-saudara kita, membantu tetangga, membantu para sahabat, untuk bergotong-royong meringankan beban saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Insyaallah Tuhan Yang Maha Kuasa akan membukakan jalan bagi kita semuanya, rakyat dan bangsa Indonesia untuk bangkit kembali.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om Santi Santi Santi Om,
Semoga Tuhan memberkati.
Tinggalkan Balasan