DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan kejadian dipulangkannya kembali pasien positif Covid-19, terjadi lantaran kurangnya koordinasi dari Tim Gugus Tugas Kab. Bangli yang menangani pasien tersebut.

Pemulangan pasien yang seorang buruh suwun (tukang angkut) asal Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Bangli, seharusnya tidak terjadi, karena menurutnya kapasitas dan daya tampung rumah sakit yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Bali masih mencukupi.

Baca juga :  Kabar Gembira Covid-19 Bali: Penambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak daripada Positif

Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali ini mengambil langkah cepat dengan langsung menelpon Sekda Bangli, serta memerintahkan Kadis Kesehatan Provinsi Bali untuk berkoordinasi dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Bangli. 

Dari hasil koordinasi tersebut disepakati besok pagi, Selasa 21/4, pasien bersangkutan akan dijemput dan difasilitasi oleh Gugus Tugas Provinsi Bali untuk mendapat penanganan semestinya di RS PTN Unud.

Baca juga :  Dewa Indra: Kami Apresiasi Kebijakan Mendagri Permudah Penggunaan Anggaran APBD

“Saat ini RS PTN Unud masih bisa menampung, tersedia cukup ruang isolasi. Fasilitasnya akan terus ditambah secara bertahap dan saat ini sedang digarap yang di lantai 2” tandas Dewa Indra, Senin (20/4) malam.

Sebelumnya kejadian ini ramai diberitakan di media yang bersangkutan dipulangkan karena ruang isolasi di RS Sanglah penuh. Sebelumnya diberitakan Kadis Kominfo Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi membenarkan jika warga tersebut di pulangkan. 

Baca juga :  Dorong Pencatatan Kekayaan Intelektual, Made Indra Buka IP Clinic 2024

Untuk proses pemulangan dikawal oleh petugas dari Puskesmas Bangli. “Dipulangkannya tukang suwun ini karena ruang perawatan untuk pasien Covid-19 sudah penuh,” ujarnya. 

Diberitakan pula, dari informasi yang beredar warga Uma Anyar ini diantar kembali oleh tim medis ke rumahnya pada Minggu (19/4). Saat ini yang bersangkutan berada di rumahnya. Sementara itu rencana rapid test terhadap keluarga yang sempat kontak erat batal dilakukan. (*/nai)