DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Catur Dalem Watuaye angkat bicara atas tuduhan Ni Luh Djelantik kapada dirinya pada Jum’at (17/4). Dalam akun Fanspage Facebook “Niluh Djelantik” miliknya, Ni Luh Djelantik mengatakan bahwa Catur Dalem Watuaye adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Catur Dalem Watuaye mengatakan bahwa tuduhan yang disematkan kepada dirinya sebagai ASN Pemprov Bali adalah sikap yang tidak sesuai dengan fakta.

“Sekelas Luh Djelantik main tuduh, tanpa menelusuri kebenaran sungguh disayangkan. Seharusnya sebagai figur publik, apalagi pernah nyaleg harus menjadi contoh yang baik didepan publik. Jangan salahkan bila orang lain akhirnya juga berkata sama kepada dirinya,” ujarnya, Jumat (17/4).

“Sehingga dalam hal ini saya meyakini Ni Luh Djelantik sedang mengalami kebingungan dalam bersikap dan tidak berdasarkan data,” imbuh pria asal Nusa Penida ini.

Catur bahkan menilai Ni Luh Djelantik terus menimbulkan polemik disaat Pemerintah dan stakeholder Provinsi Bali tengah menanggulangi Covid-19. Setelah sebelumnya, ucapnya, juga menyampaikan nada blunder ke Gubernur Bali dalam akun Facebook Niluh Djelantik pada Pukul 14.15 Wita, tanggal 15 April 2020.

Lebih lanjut Catur menyarankan Luh Djelantik menjadi pribadi yang lebih bijaksana, mengingat umur, dan dari kalangan yang berwawasan dan berpendidikan. Apabila ia terus melakukan tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta, maka publik yang akan menilai Luh Djelantik dengan sikapnya selalu blunder dan grusa-grusu dalam bersikap.

Di sisi lain, Catur yang merupakan seorang anak petani mengajak Luh Djelantik dengan hati yang bijak untuk mulat sarira, sekalipun kita pada posisi benar.

“Saya lebih memandang Luh Djelantik sebagai nyame Bali. Karena itu saya tidak terlalu mempersoalkannya, hanya saja saya berharap Luh Djelantik bisa berubah, supaya nanti hal serupa tidak dilakukan kepada pihak lain,” ujarnya.

“Terlebih ditengah wabah yang melanda Bali dan Dunia ini, mari kita bersatu. Semasih kita diberikan kesempatan bernafas mari kita saling mendukung, saling membantu, seperti orang Bali mengatakan asah asih asuh,” ungkapnya.

“Jangan sampai disaat waktu kita berpulang ke tanah wayah baru ingat dengan sesama, baru ingat saling membantu, saling mendukung. Semoga kita semua dilindungi dari wabah Covid-19 dan segera bisa melewatinya dengan baik bersama sama,” tutupnya. (*/ad)