DIKSIMERDEKA.COM, TABANAN, BALI – Ketua Satgas Dewa Made Indra meminta agar masyarakat tidak mengucilkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang.  Sekda Bali itu menilai PMI juga merupakan warga Bali yang harus dilindungi hak dan keselamatannya.

“Semua pihak khususnya Kasatgas Desa bersama penglisir terus melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak menolak, menjauhi apalagi mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru dan akan datang, karena mereka adalah anak-anak kita. Selain pejuang devisa mereka juga pejuang bagi keluarganya, mereka terpaksa kembalipun itu karena wabah dan bencana, jika kita tolak mereka terus mau dibawa kemana lagi mereka,” ungkap Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat bertemu dengan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan dan Tim Satgas Desa dan Desa Adat di Tabanan, Minggu (5/4).

Baca juga :  Update Penanggulangan Covid-19 Minggu (11/4): Pertambahan Kasus Sebanyak 115 Orang

Selanjutnya, Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali yang didampingi Kepala Dinas PMD I Putu Anom Agustina, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat A.A Kartika dan Kepala Pelaksana BPBD I Made Rentin mengunjungi enam (6) lokasi yakni Desa Adat Kota Tabanan, Desa Delod Peken, Desa Dajan peken, Desa Denbantas, Desa Adat Bentingguh Kabupaten Tabanan dan Terminal Mengwi Kabupaten Badung.

“Dari data yang didapat sebanyak 712 pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan asal Tabanan yang datang dan sudah di lengkapi surat keterangan sehat, cek suhu tubuh, rapid test di Bandara Ngurah Rai dan dinyatakan negatif Covid-19,” kata Sekda Bali itu.

Baca juga :  Kasus Covid-19 Bali Hari Ini: 88 Sembuh dan 86 Positif Baru

Sementara jika ada pekerja migran Indonesia yang datang lebih awal dan belum menjalani rapid test, Dewa Indra meminta agar mereka tetap melakukan isolasi mandiri secara ketat bahkan jika perlu melakukan rapid test.

Selain pekerja migran Indonesia, ABK dan pelaku perjalanan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai, Tabanan juga kedatangan sejumlah santri asal Jawa Timur yang memang berdomisli di Tabanan.

“Untuk data terakhir, santri yang sudah datang melalui terminal Pesiapan sebanyak 74 orang pada Sabtu kemarin, 28 orang untuk hari ini dan 25 orang hari Sabtu lalu,” paparnya.

Baca juga :  Update Covid-19 Selasa (22/9): Pertambahan Kasus Terkonfirmasi Sebanyak 108 Orang

Untuk ke depannya Dewa Indra juga meminta kerjasama Ketua Dewan Masjid se-Tabanan untuk turut mengawasi para santri mereka yang baru datang dari luar Bali.

Pada kesempatan ini, Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menekankan untuk tidak pernah menolak jika wilayahnya dijadikan sebagai tempat karantina, karena karantina adalah tempat transit bagi pasien dalam pengawasan untuk penyembuhan dengan pengawasan yang ketat.

Pihaknya juga menambahkan bahwa penularan Covid-19 bukan melalui udara melainkan dari cairan yang keluar akibat bersin dan batuk yang kemudian ditutup dengan tangan lalu tangan tidak dicuci melainkan menyentuh benda-benda lain termasuk bersalaman.

“Dari inilah kita yang sehat wajib menjaga kesehatan diri dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat salah satunya rajin mencuci tangan,” imbuh Dewa Indra. (*)