DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Kecintaannya pada seni, khususnya puisi mendorong Ny. Putri Suastini Koster untuk terus berupaya memajukan seni puisi di Bali. Bahkan ia juga berkeinginan menjadikan Bali ini sebagai epicentrum (pusat) pengembangan sastra. Hal tersebut diungkapkan saat acara launching (peluncuran) buku antologi puisi guru se-Bali, Jum’at (10/1), di Gedung Kertha Sabha, Denpasar.

Selain me-launching buku antologi puisi guru tersebut, Ny. Putri juga menyerahkan hadiah kepada para guru yang puisinya terbaik dalam lomba cipta puisi bagi guru-guru se-Bali.

Ny Putri Koster mengatakan, ide untuk menggelar lomba bagi guru ini sendiri berawal dari bincang-bincang santai dengan sejumlah seniman. Dengan didukung sejumlah penggiat sastra seperti Ketua Dermaga Seni Buleleng Gde Artawan, Dewa Putu Sahadewa dan Wayan Jengki Sunarta.

“Ini langkah kecil tapi kami lakukan dengan kecintaan yang tulus. Kami ingin memberi wadah bagi para guru yang punya bakat menulis puisi untuk menyalurkan hobi,” ucapnya.

Baca juga :  Ny. Putri Koster Hadiri Sosialisasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali oleh Dharma Narada

Puisi, menurut Ny. Putri, merupakan salah satu seni yang mampu mengasah rasa kepekaan dan memberi kebahagiaan batin bagi mereka yang menekuninya. Dengan menyalurkan hobi menulis puisi, Ny Putri Koster berharap secara psikis berdampak positif bagi para guru yang menjadi ujung tombak dalam pembentukan karakter anak didik di sekolah.

Lebih dari itu, lanjut dia, pelaksanaan lomba cipta puisi guru se-Bali ini merupakan bagian penting dalam upaya pemajuan seni sastra. Menurutnya, para penggiat sastra patut berbangga karena Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster tidak hanya telah memberi wadah untuk pengembangan seni tradisional, namun juga seni modern dan kontemporer melalui penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani di Denpasar, beberapa bulan lalu.

Ny Putri Koster menyebutkan, festival tersebut memberi angin segar bagi seni sastra khususnya puisi. “Saya ingin seni sastra kita makin berkembang hingga mendunia. Kita jangan bangga diundang ke luar negeri, sebaliknya kita bangga kalau semuanya ada di Bali, termasuk pertunjukkan sastra berkelas yang menarik penggiat sastra dunia untuk datang ke Pulau Dewata,” ujarnya, menandaskan.

Baca juga :  MDA Kukuhkan Ny Putri Koster sebagai Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali

Oleh sebab itu, kata Ny Putri Koster, setelah sukses menggelar lomba cipta puisi guru se-Bali, pihaknya menggagas lomba serupa untuk guru tingkat nasional di tahun 2020 ini. Dengan demikian, ia berharap gaung seni sastra puisi akan menjadi lebih luas lagi.

Sementara itu, Ketua Dermaga Seni Buleleng Gde Artawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Ny. Putri Koster terhadap perkembangan seni sastra, khususnya puisi. “Awalnya kami mengira semangat beliau akan redup setelah menjadi ibu gubernur. Namun tak disangka beliau menjadi semakin ‘gila’ dalam dunia sastra,” ujarnya.

Artawan menyebutkan, lomba cipta puisi mendapat sambutan luar biasa dari para guru. Lomba diikuti 156  guru yang mengirim tak kurang dari 567 karya puisi. Setelah melalui proses penilaian, puisi berjudul ‘Senja Teduh dan Tiga Belas Catatan di Papan Tulis’ karya Ida Ayu Wayan Sugiantari, muncul sebagai juara I.

Baca juga :  Sambut HKNS, Ny. Putri Koster Ajak Tanamkan Rasa Kesetiakawanan dari Lingkungan Keluarga

Untuk juara II diraih GM Sukawidana dengan puisi berjudul ‘Fragmen 30’, sementara di tempat III diduduki puisi berjudul ‘Tari Matahari’ karya I Gusti Putu Bawa Samar Gantang. Masing-masing pemenang berhak memperoleh piagam penghargaan dan sejumlah uang tunai untuk pembinaan.

Puncak acara menjadi bertambah semarak setelah Ny Putri Koster yang juga dikenal sebagai seniman multitalenta, tampil dengan pembacaan puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’. Dengan irama vokal yang lantang dan menggema, persembahan puisi karya Denok Kristianti yang begitu padu dengan instrumen gamelan yang mengiringi, tampak membius dan memukau para hadirin. (*/ad)