Sebulan 4 Nyawa Melayang: Operasi Zebra Agung, Momentum Meningkatkan Kesadaran Tertib Berlalu Lintas
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR-BALI, Pelaksanaan operasi Zebra Agung 2019 menjadi momentum untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu-lintas, untuk tertib dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang ada. Human error (out of control), kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan kondisi cuaca yang tidak baik setidaknya menjadi empat faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas selama ini.
Sementara itu, semakin banyaknya jumlah kendaraan, bertambahnya jumlah pengendara baru setiap waktu, juga turut terus meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan lalu-lintas di jalanan. Berdasarkan data tingkat kecelakaan lalu-lintas yang ada selama ini 2 tahun ini (2017-2018), khususnya di Kota Denpasar, menjadikan kecelakaan lalu lintas sebagai pembunuh yang sangat tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Kepolisian Resort Kota (Polresta) Denpasar, I Nyoman Gatra, SH., MH., saat ditemui usai menggelar rapat analisa dan evaluasi (Anev) 3 hari pelaksanaan operasi Zebra Agung 2019, di Markas Polresta (Mapolresta) Denpasar, Jum’at (26/10).
“Setahun terakhir itu, 2018, ada sekitar 100 korban meninggal dunia (kecelakaan lalu-lintas, red). Tahun 2017 itu lebih tinggi lagi, yakni sekitar 124 kasus korban kecelakaan meninggal dunia. Ini tinggi sekali, kalau dirata-rata dalam satu bulan itu ada sekitar 4 orang yang meninggal karena kecelakaan lalu-lintas,” paparnya.
Oleh karena itu, Nyoman Gatra mengatakan kondisi tersebut membuat pihaknya sangat memaksimalkan upaya pelaksanaan operasi Zebra Agung ini agar angka kecelakaan dan berujung meninggal dapat terus ditekan, dan juga sesuai dengan arahan dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, agar mengubah kondisi tersebut dan sebaliknya, menjadikan Bali sebagai model tertib berlalu-lintas.
Perkembangannya hari ini, berdasarkan data di tahun 2019 ini, khususnya dari Bulan Juli hingga Oktober ini, menurut Nyoman Gatra, trend-nya sudah menunjukan penurunan. Di Bulan Juli angkanya cukup tinggi, yakni 17 kasus korban meninggal dunia, sementara di Oktober ini hingga hari ini hanya sebanyak 4 kasus meninggal dunia.
“Data kecelakaan Bulan Juli 2019 ada sebanyak 17 kasus meninggal dunia akibat kecelakaan. Bulan Agustus turun 11, bulan September turun lagi 9 kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia. Dan di Bulan Oktober ini sampai hari ini terdata ada sebanyak 4 kasus,” ungkapnya.
Kondisi tersebut menurutnya berkat berbagai upaya yang selama ini telah dilakukan, termasuk juga, salah satunya operasi Zebra Agung 2019 ini. Oleh karena itu ia mengimbau dan berharap kepada masyarakat agar lebih tertib dan berhati-hati lagi dalam berkendara.
“Saya juga berharap kepada masyarakat untuk saling menghargai, bahwa apa yang dilakukan oleh petugas dalam operasi ini (operasi Zebra Agung) adalah menjalankan amanah dan kewajiban, jadi harap dimaklumi apabila perjalanannya jadi sedikit terganggu saat diperiksa,” ucapnya.
“Semoga melalui operasi Zebra ini kita dapat meningkatkan kesadaran kita dalam tertib dan menjaga keamanan dan keselamatan berlalu-lintas. Dan saya juga selalu menghimbau kepada petugas anggota saya agar selalu ramah dan sopan namun tetap tegas dalam menindak pelanggaran lalu-lintas yang terjadi,” tandasnya.
Operasi Zebra Agung ini sendiri akan berlangsung sampai tanggal 5 November 2019. Pelaksanaan selama 3 hari ini, masih didominasi oleh pelanggaran tidak membawa kelengkapan administrasi, SIM dan STNK. (dk/ad)
Tinggalkan Balasan