Bulan Bahasa Bali Resmi Dibuka, Angkat Tema ‘Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta’
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun 2025 resmi dibuka dengan tema ‘Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta’. Tema ini memiliki makna bahwa Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemulian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, sebagai sumber kesadaran menuju semesta raya.
Bulan Bahasa Bali merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan isi dari Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018, tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Dalam pembukaan Bulan Bahasa Bali, Pj Gubenur Bali Sang Made Mahendra Jaya berharap tahun ini Bulan Bahasa Bali mampu masuk dan dilaksanakan di seluruh ruang aktivitas masyarakat Bali, seperti di Desa Adat, Desa Dinas, Lembaga Pendidikan dari PAUD sampai
perguruan tinggi termasuk lembaga swasta.
“Jadikanlah Bulan Bahasa Bali sebagai sarana untuk membumikan bahasa Bali agar merasuk dalam sanubari masyarakat Bali, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan,” tukas Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya.
Di samping itu, Mahendra Jaya mengatakan Bulan Bahasa Bali diharapkan dapat digunakan sebagai sarana dalam menuntun masyarakat Bali untuk menjalankan kewajiban, kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih dalam kehidupan.
“Nilai-nilai yang dilahirkan dari kegiatan Bulan Bahasa Bali dapat menyentuh hati seluruh masyarakat Bali, agar tidak ada ketakutan dalam menghadapi perkembangan dunia,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali Tahun 2025 ini akan diselenggarakan dari tanggal 1-28 Februari.
Kegiatan ini akan diisi dengan sejumlah kegiatan berupa widyatula (seminar) terkait penggunaan font aksara Bali di beberapa platform media, sehingga aksara Bali sudah mampu masuk dan bersaing di dunia digital.
Selain itu juga terdapat wimbakara (lomba) yang diikuti oleh peserta yang datang dari setiap Kabupaten/ Kota dan masyarakat umum dalam 12 lomba. Ada juga Krialoka (workshop) yang menggunakan bahasa, aksara dan sastra Bali.
Ada juga reka aksara (pameran) Dharmakriya yang mencirikan transformasi bahasa, aksara dan sastra Bali dalam teknologi dan industri kreatif. Terdapat juga pagelaran berupa panggung apresiasi sastra Bali, konservasi lontar dan penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.
Dilaporkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga, bahwa Aksara Bali saat ini sudah diterapkan sebagai “Nama Domain Tingkat Dua”, yang menunjukkan bahwa Aksara Bali sudah digunakan dalam alamat website.
Selain itu, Aksara Bali juga menjadi aksara pertama di nusantara yang mampu masuk dan diterapkan sebagai Nama Domain Tingkat Dua.
Editor: Agus Pebriana
Tinggalkan Balasan