DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Keberhasilan membangun Bali tidak mungkin dapat dicapai oleh orang-seorang. Sinergitas, kolaborasi dan dukungan semua elemen masyarakat Bali berbasis kepedulian dan kesamaan persepsi akan arah pembangunan Bali yang dituju menjadi penentu.

Guna membangun kesamaan persepsi tersebut, Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster memaparkan arah kebijakan dan program pembangunan Bali kedepan dalam diskusi publik “Bali Mau Dibawa Kemana?” digagas oleh Paiketan Krama Bali, di Auditorium Kampus IPB Internasional, Denpasar, Sabtu 11 Januari 2025.

Dalam diskusi tersebut, Wayan Koster juga memaparkan kompleksitas masalah yang tengah dan akan dihadapi Bali kedepan serta solusi untuk mengatasinya yang terangkum dalam visi misi pembangunan Bali dalam jangka pendek hingga panjang.

Selain arah kebijakan dan program pembangunan Bali lima tahun kedepan, Koster juga memaparkan rancangan pembangunan Bali 100 tahun ke depan, yang telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023, dengan fokus utama pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat Bali.

Baca juga :  Gubernur Koster Angkat Suara Soal Bali Mundur dari WBG 2023
Enam bidang prioritas pembangunan Bali. Foto: dok/tim

Ada enam bidang prioritas pembangunan Bali dalam lima tahun mendatang.

Bidang 1: adat, agama, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal. “Adat, budaya dan agama adalah jiwa masyarakat Bali. Di sini terletak ruh kehidupan Bali. Karena itu, pelestarian adat, budaya dan agama menjadi tanggung jawab utama yang harus terus dijaga,” ujar Koster.

Bidang 2: kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, jaminan sosial dan ketenagakerjaan.

Bidang 3: transformasi perekonomian dengan ekonomi kerthi Bali; pertanian, kelautan dan perikanan, perindustrian dan perdagangan, IKM, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, dan pariwisata.

“Ekonomi kerthi Bali dirancang secara detail untuk membangun ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dan supaya Bali tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pariwisata,” jelasnya.

Bidang 4: infrastruktur darat, laut, dan udara, serta transportasi. “Ini mendesak. Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur. Secara umum kita di Indonesia. Di luar kita lihat, konektivitas transportasinya sangat baik,” sebutnya.

Baca juga :  Koster Ajak Bupati dan Wali Kota Kompak Bangun Bali

Bidang 5: lingkungan, kehutanan, dan energi. “Ini harus dibangun dengan tatanan yang baik. Masalah sampah harus selesai. Saya di periode kedua ini akan tancap urusan penyelesaian masalah sampah. Saya akan lebih tegas. Soal kehutanan juga harus kita bangun. Kita harus menjaga keseimbangan alam Bali agar tetap lestari untuk generasi mendatang,” paparnya.

“Enegi juga kita harus bangun kemandirian. Saat ini kebutuhan listrik kita disuplai dari Jawa melalui kabel bawah laut. Ini sangat berisiko, jika itu putus maka Bali akan gelap. Maka ke depan kita harus pastikan kebutuhan energi dapat dipenuhi dari produksi di Bali, dan harus dengan sumber energi bersih,” tegasnya.

Bidang 6: Bali pulau digital dan keamanan digital. “Kita harus mengadopsi perkembangan zaman. Jangan dimusuhi (kemajuan teknologi, red) harus diakomodir sebagai bagian dari kemajuan peradaban. Peradaban kita yang dulu dikembangkan dengan peradaban yang ada sekarang, untuk membangun peradaban baru, tanpa meninggalkan peradaban yang lama,” ujarnya.

Baca juga :  Kampanye di Nusa Penida, Koster Janji Akan Bangun Pelabuhan Roro

“Pembangunan enam bidang tersebut menjadi prioritas untuk menjaga dan meningkatkan kualitas alam, manusia dan kebudayaan Bali,” tegas Wayan Koster dalam paparan materi diskusinya.

Wayan Koster saat bersiskusi dengan peserta diskusi arah pembangunan Bali, yang digelar Paiketan Krama Bali, di auditorium kampus IPB Internasional Denpasar, Sabtu (11/1/25). Foto: tim/diksimerdeka.com

Diskusi yang dihadiri ratusan peserta, Koster menutup paparannya dengan optimisme, bahwa Bali dapat menghadapi tantangan masa depan jika dikelola dengan visi yang jelas dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat serta lingkungan.

Salah satu peserta diskusi arah pembangunan Bali, mengajukan pertanyaan kepada Wayan Koster. Foto: tim/diksimerdeka.com

Diskusi tersebut rangkaian Mahasabha II Paiketan Krama Bali. Acara dibuka oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya didampingi Wayan Koster, Ketua Paiketan Krama Bali Dr. Wayan Jondra, Anggota DPD RI Perwakilan Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna atau AWK, para narasumber serta para tokoh yang hadir.

Reporter: Yulius N
Editor: Wayan Agus