Made Satria Pejuang Kemandirian Desa Adat
DIKSIMERDEKA.COM, KLUNGKUNG, BALI – Masyarakat Kabupaten Klungkung mengenal I Made Satria dan saudaranya Ketut Leo asal Nusa Penida sebagai figur yang getol memperjuangkan kemandirian ekonomi desa adat di tengah derasnya arus pariwisata.
Sebagai anggota DPRD Klungkung, ia kerap mengupayakan dan membantu agar masyarakat adat di daerah pemilihnya, Nusa Penida dapat berdikari secara ekonomi.
Salah satu desa adat yang diperjuangkan untuk bisa berdikari secara ekonomi adalah Desa Adat Sompang, Bunga Mekar, Nusa Penida.
Dimana Made Satria berhasil memperjuangkan kepemilikan dan pengelolaan lahan parkir di objek wisata Angel Billabong dan Broken Beach, untuk dikelola desa adat.
Bendesa Adat Sompang I Gusti Ketut Astina Kanang Oka mengatakan Made Satria dan saudaranya Ketut Leo getol memperjuangkan agar desa adat bisa memiliki dan mengelola lahan parkir yang sebelumnya dikuasai desa dinas.
“Proses (Perjuangan Made Satria dan Ketut Leo) rumayan panjang juga. Sehingga akhirnya desa adat bisa mengelola secara mandiri,” terang Astina Kanang Oka saat ditemui di Nusa Penida.
Astina mengatakan, getolnya Made Satria dan Ketut Leo memperjuangkan pengelolaan lahan parkir untuk desa adat lantaran mereka ingin desa adat bisa mandiri dengan mendapatkan pendapatan dari industri pariwisata yang tengah berkembang di Nusa Penida, khususnya di wilayah Desa Sompang.
“Pendapatan itu nantinya sangat bermanfaat bagi pembangunan-pembangunan di desa terutama pembangunan untuk parahyangan,” terangnya.
Ia mengatakan dalam sehari kunjungan wisatawan ke objek wisata Angel Billabong dan Broken Beach berdasarkan kendaraan yang parkir sebanyak 1000 wisatawan dengan pendapatan parkir sekitar 7-8 juta per hari.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa saat ini dari pendapatan mengelola lahan parkir, Desa Adat Sompang telah bisa memperbaiki pura dalem dan pura prajapati yang dimiliki desa, serta kegiatan-kegiatan lainya di desa adat.
Reporter: Agus Pebriana
Tinggalkan Balasan