DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, drg. Ida Mahendra Jaya melakukan kunjungan kerja ke beberapa Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Jembrana, Rabu, (24/04/2024).

Terdapat 4 (empat) IKM yang dikunjungi oleh Pj. Ketua Dekranasda Bali beserta jajarannya di Bumi Makepung tersebut antara lain IKM Rocke Handycraft, IKM Bali Rajut, IKM Looka Swarna, dan IKM Tunjung Mas.

Selain memberikan pembinaan dan arahan kepada IKM yang di kunjungi, Pj. Ketua Dekranasda juga terlihat membeli produk para perajin lokal Jembrana tersebut. Ia menilai produk-produk kerajinan tersebut sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh, cinderamata bahkan hadiah.

“Saya ingin membeli beberapa untuk dijadikan oleh-oleh atau hadiah kalau ada tamu dari Jakarta,” ungkap Ida Mahendra Jaya.

Disamping itu ia juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali agar dapat membantu mempromosikan produk dari IKM-IKM di Kabupaten Jembrana tersebut.

Baca juga :  Dekranasda Bali Fasilitasi UMKM Gelar Pameran Sebulan Penuh

Hal serupa disampaikan oleh Putu Edit Andi Pratama, pemilik IKM Rocke Handycraft. Ia membenarkan bahwa masalah utama yang dihadapi perajin adalah dalam hal pemasaran produk.

Ia menilai walaupun jam tangan berbahan kayu yang diproduksinya sangat diminati di pasaran dan telah merambah pasar lokal serta dipakai oleh wisatawan asing namun ia menilai pemasarannya masih belum maksimal.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Bali melalui Dekranasda Provinsi Bali dapat melibatkan IKM-IKM di Kabupaten Jembrana termasuk IKM Rocke Handycraft dalam pameran-pameran yang diadakan.

“Tadi sudah ada beberapa pembahasan dan Ibu Pj. Ketua Dekranasda akan membantu di pemasaran karena problem kita saat ini ada di masalah pemasaran,” jelasnya.

Baca juga :  Putri Koster Apresiasi Dibukanya Sentra Tenun Jembrana

Pada kunjungan berikutnya di IKM Bali Rajut, Pj. Ny. Drg. Ida Mahendra Jaya terlihat sangat kagum dengan koleksi-koleksi yang dikeluarkan oleh pengerajin Ni Ketut Suarni, terlebih ia telah berhasil memasarkan produknya hingga ke luar negeri yaitu Singapura dan Austria, Eropa.

Ni Ketut Suarni mengatakan bahwa usaha yang dimulainya sejak tahun 2001 tersebut memang tidak hanya merambah pasar nasional namun juga sudah masuk internasional. Ia mengaku mengajak sekitar 50 orang perajin yang tersebar di desanya hingga desa-desa sebelah.

“Jika orderan kami membludak, kami juga sampai mencari perajin ke Banyuwangi,” tuturnya sambil berharap, ke depan Bali tidak hanya terkenal akan tenunnya, namun juga rajutan Bali bisa makin mendunia.

Sementara Putu Devi Indah Bestari, pemilik IKM Looka Swarna menilai pemasaran memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan IKM miliknya.

Baca juga :  Ny Putri Koster Minta Pelaku UMKM Terus Berkreativitas Agar Tidak Mati Suri

“Sepatu Looka Swarna itu baru 2 tahun dari tahun 2022 kemudian dipakai oleh Bapak Menteri, Bapak Jokowi sebelumnya juga Bapak Bupati, itu mem-push promosinya,” ujar perajin sepatu dan tas berbahan endek lokal Bali tersebut.

Ia berharap produk kerajinan miliknya dan IKM lainnya dapat menjadi pilihan oleh-oleh bahkan menjadi ikon kerajinan khas Jembrana.

Lokasi terakhir yang dikunjungi oleh rombongan Ny. Ida Mahendra Jaya adalah IKM Tunjung Mas. Dalam kesempatan tersebut ia berinteraksi dengan para perajin pembuat alat rumah tangga berupa anyaman atau yang lebih dikenal ingke.

“Saya kagum dengan semangat para perajin dalam berkarya dan berkelompok membina usaha ini sehingga sudah bisa memasarkan tidak hanya di Bali tapi bahkan hingga ke luar Bali,” katanya.

Editor: Agus Pebriana