DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, I Gede Komang Kresna Budi mengatakan pemerintah harus memberi lebih banyak insentif untuk menunjang produktivitas petani.

“Kedepan kita harus memberikan insentif lebih banyak kepada para petani seperti alat-alat untuk melakukan aktivitas pertanian sehingga kedepannya lebih memudahkan para petani,” kata Kresna Budi, Senin (18/03/24).

Baca juga :  55 Anggota DPRD Bali Resmi Dilantik, Ini Daftarnya

Seperti diketahui, musim hujan yang mundur mumbuat musim tanam dan panen pun mundur telah berdampak naiknya harga beras di Bali.

“Musim hujan kan mundur ini, jadi musim tanamnya mundur otomatis penanamannya mundur dan panennya juga sama (mundur, red), sehingga beras di pasaran harganya naik,” ujarnya.

Selain musim tanam yang mundur, cuaca yang tidak menentu turut berdampak naiknya harga beras di pasaran.

Baca juga :  DPRD Bali Pastikan Tidak Ada Siswa Titipan Dewan di PPDB 2024

“Cuaca juga mempengaruhi dalam proses pertanian terlebih lagi El-Nino yang terjadi sehingga kenaikan harga beras terjadi di Bali dan Indonesia secara umum,” sambungnya.

Sebelumnya, anggota komisi VI DPR RI Fraksi PDIP I Nyoman Parta mengingatkan pemerintah agar dapat mengantisipasi kenaikan harga beras. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak menyalahkan alam penyebab langkanya beras di pasaran.

Baca juga :  APBD Bali Tahun Anggaran 2025 Disetujui Dewan, Target Pendapatan Daerah Rp 6 T

Menurutnya, pemerintah harus dapat mengantisipasi karena perubahan cuaca dapat diprediksi. “Sesungguhnya kondisi seperti ini sudah bisa diprediksi karena Indonesia berada di belahan bumi tropis,” ujar Nyoman Parta saat rapat dengar pendapat dengan pemerintah di Jakarta beberapa waktu lalu.

Reporter: Dewa F
Editor: Nyoman