DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Denpasar akan memperketat pengawasan di TPS yang dikategorikan rawan pada Pemilu 2024 di Kota Denpasar. Pengawasan ini guna memastikan Pemilu dapat berlangsung dengan aman.

Ketua Bawaslu Denpasar I Putu Hardy Sarjana mengatakan di Kota Denpasar terdapat beberapa TPS yang dikategorikan rawan. Sehingga ia meminta jajaran dibawah seperti Panwascam dan PKD memperketat pengawasan di TPS tersebut.

“Atensi (TPS rawan) sudah dilakukan oleh Kordiv Pencegahan, masing-masing PKD, Panwascam, maupun PTPS akan diberikan data, yang dimana nantinya TPS rawan harus dilakukan secara ketat,” terangnya, Minggu (11/02/2024).

Baca juga :  Jadi Pemantau Pemilu, KMHDI Akan 'Pelototi' Lima Isu Ini

Hardy mengatakan indikator TPS yang dikategorikan TPS rawan yaitu ada tokoh masyarakat, ada caleg di lingkungan TPS tersebut, ada posko (pemenangan Pemilu), dan di wilayah TPS tersebut pernah terjadi potensi kerusuhan.

Sementara itu ditempat terpisah, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan mengatakan memasuki masa tenang, pemilih perlu diberikan kesempatan untuk berpikir siapa pemimpin yang akan dipilihnya.

“Jadi jangan lagi kami (masyarakat) diganggu oleh orang-orang yang kampanye diluar jadwal, kemudian diajak melaksanakan kegiatan-kegiatan lain,” ungkap Lidartawan dalam acara Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti, Sabtu (10/02/2024).

Baca juga :  Bawaslu Bali Minta Masyarakat Turut Awasi Jalanya Pemilu

Guna menjamin itu, Lidartawan mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bawaslu, SatPol PP, dan jajaran pemerintah untuk bekerjasama menciptakan Bali bebas dari atribut politik.

Lebih lanjut, Lidartawan mengatakan bahwa KPU Bali menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 83 persen pada Pemilu 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari Pemilu 2019 sebesar 82 persen.

“Pada 2019 target kami (KPU) 80 persen. Namun yang tercapai 82 persen. Sekarang di Pemilu 2024 kami targetkan 83 persen,” terang Lidartawan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan Pemilu selain untuk memilih calon eksekutif dan legislatif untuk keberlanjutan pemerintah. Namun juga merupakan proses pembelajaran dan ujian bagi seluruh elemen bangsa.

Baca juga :  812 Personel Kepolisian Dikerahkan Kawal Kampanye Ganjar di Sulteng

“Seberapa jauh nilai-nilai demokrasi, keanekaragaman telah menjadi bagian dari jati diri bangsa,” terang Sang Made ketika membawa sambutan.

Untuk itu, Sang Made meminta kepada seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk bisa menyalurkan suaranya sebagai bentuk swadarma kepada negara guna keberlanjutan pemerintahan, bangsa dan negara.

“Saya percaya bahwa Pemilu damai adalah kerja besar dan membutuhkan komitmen, partisipasi dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa,” terangnya.

Reporter: Agus Pebriana