DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Pemerintah Kota Denpasar menggelar rapat monitoring dan evaluasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) 2021, dengan penerapan disiplin protokol kesehatan, yang dilaksanakan di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, pada Senin (4/10).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Surat Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Nomor : B/5276/KSP.00/7076/2021. 

Monev MCP ini dihadiri Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V1 KPK RI Ismail Hindersah, PIC Wilayah Bali Satgas V1 Pencegahan Korwil V KPK RI, Handayani dan OPD terkait.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Dorong Desa Kelurahan Bentuk Tim Siaga Rabies

Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V1 KPK RI Ismail Hindersah mengatakan tujuan kegiatan ini yaitu membahas capaian terkait MCP dengan mengutamakan pembahasan mengenai  pembenahan aset milik daerah.

Dan juga sebagai upaya meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah selain mencegah kebocoran di area belanja barang dan jasa serta serta mendorong di area pendapatan daerah untuk meningkatkan operasional pemerintahan. 

“Terkait nilai MCP, saya mengapresiasi pemerintah Kota Denpasar dalam upaya  meningkatkan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam pencapaian dalam 8 area intervensi  dimana nilai dalam MCP yang diraih Pemkot Denpasar merupakan kondisi real dan sesuai kondisi di pemerintah Kota Denpasar,” ujar Ismail Hindersah.

Baca juga :  Bulan Bung Karno, Pemkot Denpasar Gelar "Prana Bhuwana"

Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan arahan dari KPK dimana Bali sendiri, nilai MCP Kota Denpasar Triwulan III tahun 2021 sebesar 85,59 persen tersebut menduduki peringkat ke-2 dari seluruh pemerintah daerah se-Bali per 3 Oktober dan Pemkot Denpasar akan berusaha meningkatkan nilai sampai akhir tahun ini. 

“Pemerintah Kota Denpasar akan terus meningkatkan capaian MCP di 8 area intervensi dan juga melakukan berbagai terobosan ataupun inovasi untuk mempersempit celah untuk melakukan tindakan korupsi, salah satunya dengan melakukan pengalihan sistem dari sistem manual ke digitalisasi,” ujar Made Toya.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Sambut Baik Gagasan Lomba Digital Kreatif dari PC KMHDI Denpasar

Lebih lanjut Made Toya, mengatakan capaian ini hendaknya tidak membuat jajaran pegawai Di Pemkot Denpasar  merasa puas. Sebaliknya capaian ini menjadi pemacu semangat untuk  terus berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan di tahun mendatang. 

“Harapan kedepan agar tidak terlena akan capaian yang tinggi tetapi tetap berbenah di tahun mendatang dan juga bukan sekedar mencari nilai tetapi kepuasan masyarakat dengan pelayanan pemerintah Kota Denpasar,” ujarnya. (*/sin)