DIKSIMERDEKA.COM, BALI – Keinginan Gubernur Bali, Wayan Koster agar arak Bali dapat diproduksi secara legal dan modern menuai dukungan dari berbagai pihak, salah satunya datang dari perhimpunan keluarga alumni pelajar dan mahasiswa Bali di Surabaya yang tergabung dalam Swastika Bali.

Ketua Umum Swastika Bali Drs. I Wayan Bagiarta Negara, Apt, MM. mengatakan Arak Bali, menurutnya bisa diangkat menjadi ikon Bali dan didistribusikan ke seluruh penjuru Bali bahkan mancanegara.

Oleh karena itu, ia sepakat bahwa produksi arak Bali harus distandarisasi dengan membuat cara produksi yang baik dan benar sehingga kualitasnya terjamin.

“Kita tahu bahwa arak adalah sesuatu yang berkembang, beredar serta diproduksi oleh rakyat bukan oleh industri yang kita kenal,” kata Bagiarta dalam audiensinya bersama Gubernur Bali, di Ruang Tamu Gubernur Bali, Denpasar, Senin (8/7) pagi.

“Dengan cara ini sebenarnya arak Bali merupakan local genius Bali yang memang layak diedarkan,” tandasnya.

Keinginan untuk melegalisasi arak Bali sendiri merupakan bagian dari upaya Gubernur Bali, Wayan Koster dalam mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam bentuk pembangunan ekonomi kerakyatan di Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan arak Bali adalah kearifan lokal masyarakat yang dibuat dan dikembangkan oleh masyarakat lokal. Oleh sebab itu, ia berharap kearifan lokal ini bisa dipertahankan bahkan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat lokal.

“Saya sudah memproses membuat surat agar minuman lokal ini bisa dikeluarkan dari negative list pemerintah pusat,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Mantan anggota DPR RI ini berharap dengan standarisasi produksi dan penyesuaian kadar alkohol ada regulasi yang bisa memayungi keberlangsungan kearifan lokal ini. Hal ini sangat logis karena minuman beralkohol dari luar negeri bisa beredar di pasaran.

“Yang perlu kita atur itu bagaimana supaya diminimalisir resiko negatifnya,” kata pria asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Dalam waktu dekat Swastika Bali akan menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas masalah ini. Gubernur Koster mendukung agar acara ini dilaksanakan di Gedung Wiswa Sabha dan melibatkan tim ahli. Pada pertemuan ini Gubernur Bali Wayan Koster berkesempatan mencoba salah satu arak Bali hasil produksi warga Karangasem. (*/gama)