DIKSIMERDEKA.COM, BALI – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) STIKOM Bali kini resmi beralih status menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB). Dengan beralih status ini STIKOM Bali akan memiliki 2 Fakultas, yakni Teknologi dan Bisnis.

Fakultas Teknologi yang terdiri dari Prodi Sistem Informasi (S1), Sistem Komputer (S1), Manajemen Informatika (DIII) dan bertambah satu Prodi, yakni Teknik Informatika (S1). Sedangkan Fakultas Bisnis terdapat 3 Prodi yang akan dibuka mulai tahun ajaran baru 2019/2020, yang terdiri dari Prodi Digital Bisnis, Digital Perpajakan, dan Digital Akuntansi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, saat acara peresmian STMIK STIKOM Bali menjadi institute, yang ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) tentang izin perubahan bentuk STMIK STIKOM Bali menjadi ITB STIKOM Bali.

“Dengan keluarnya SK, kami akan mengembangkan prodi ekonomi untuk digital bisnis, digital perpajakan dan digital akuntansi,” jelas Dadang Hermawan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A., Ainun Na’im yang hadir untuk menyerahkan salinan surat keputusan terasebut mengatakan dengan perubahan status ini, kini prodi yang ditawarkan oleh STIKOM Bali lebih dari satu bidang.

Ia mengatakan dari pihak Kementerian merekomendasikan yang dibuka adalah prodi yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.

“Selain membuka prodi-prodi yang lebih relevan dengan kebutuhan industri, bisa dikembangkan lagi relevansinya kurikulum yang lebih baik dengan intensif ke bidang industri dan bisnis,” terangnya.

Turut hadir pula dalam acara peresmian tersebut, Ketua Yayasan Widya Dharma Santi, Prof. Dr. I Made Bandem, MA., dalam kesempatannya ia mengatakan sejak berdiri 17 tahun yang lalu, STIKOM Bali hingga kini telah memiliki setidaknya ada 30 unit usaha dan pendidikan yang dimiliki oleh Group STIKOM Bali yang berada dibawah naungan Yayasan Widya Dharma Santi.

Made Bandem berharap dengan menjadi institut, STIKOM dapat menjadi wadah untuk semakin mengembangkan ekonomi kreatif yang berbasis inovasi, seni dan budaya. “Mudah-mudahan kami dapat menjadi institut teknologi dan bisnis yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain dihadiri pihak kampus, peresmian dan penyerahan SK Perubahan Bentuk STIKOM Bali menjadi Institut tersebut turut pula dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, perwakilan Pemprov Bali, para dosen dan perwakilan mahasiswa, serta para pendiri Yayasan Widya Dharma Shanti. (Gama)