DIKSIMERDEKA.COM, BULELENG, BALI – Siaran TV Digital melalui Turyapada Tower berhasil mejangkau seluas 90 persen wilayah Buleleng dan Jembrana. Jangkuan ini lebih luas dibandingkan target awal studi kelayakan yang sebesar 80 persen.

Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan keberadaan Turyapada Tower mampu memberikan layanan informasi dan hiburan yang lebih jernih, modern, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya di wilayah Bali Utara.

Lebih lanjut, Koster mengatakan Turyapada Tower telah menyiarkan sepuluh stasiun televisi, terutama dari VIVA Group dan MNC Group. Kedepan pihaknya merencakan akan ada lebih dari 30 stasiun.Beberapa diantaranya seperti Metro TV, TVRI, dan Nusantara TV.

“Jadi, stasiun TV tidak perlu menyewa lahan atau membangun tower sendiri. Selama enam bulan, uji coba gratis di Turyapada Tower, dan selanjutnya baru membayar sewa. Ini akan menjadi sumber pendapatan bagi Pemerintah Provinsi Bali dari sewa pemancar,” imbuhnya.

Baca juga :  Bali Terima Penghargaan dari Komite Nasional Pengendalian Tembakau

Lebih lanjut, Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini mengatakan bahwa pembangunan tower ini merupakan salah satu aspirasi kuat dari masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memperluas jangkauan siaran televisi digital, terutama di wilayah utara Bali seperti Buleleng dan Jembrana, yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam menerima sinyal televisi tanpa parabola.

“Awalnya hanya direncanakan sebagai tower pemancar biasa, namun setelah dikaji, lebih baik dibangun tower yang juga bisa menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, sebagai objek wisata baru,” katanya.

Maka dari itu, dikonseplah pembangunan Turyapada Tower bersama tim dari Fakultas Teknik Universitas Udayana. Hasilnya, Turyapada Tower tidak hanya berfungsi sebagai pemancar siaran televisi digital, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menawarkan berbagai fasilitas seperti planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, restoran statis, dan jembatan kaca.

Baca juga :  Jaga Kenyamanan Warga, Pemprov Bali Turut Berperan Aktif Amankan Nataru

“Tidak kalah dari Tokyo Tower, Menara Eiffel, Macau Tower, hingga Toronto Tower,” tukasnya.

Rencananya, kata Gubernur Koster, pada tahun 2026 akan dilanjutkan pembangunan kawasan dan jalan masuk yang representatif bagi wisatawan untuk berkunjung ke Turyapada Tower. Harapannya, kawasan ini nantinya akan menjadi kawasan wisata kelas dunia yang dikelola secara profesional dan menjadi sumber pendapatan daerah baru.

“Karena ini satu-satunya di Bali, bahkan di Indonesia—mungkin juga di dunia—tower yang berada di pegunungan. Pemandangannya keren. Bisa kelihatan Danau Beratan, Tamblingan, Buyan, lalu bisa terlihat pemandangan pantai dari barat sampai timur. Ada juga hutan, bukit—apalagi jika dilihat dari jembatan kaca atau restoran putarnya. Luar biasa,” jelas Gubernur.

Baca juga :  Menteri LH Pastikan Kesiapan Pembangunan “Waste to Energi” di Bali

Kawasan ini, menurutnya, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali Utara, sekaligus menyeimbangkan pembangunan antardaerah di Provinsi Bali.

“Ini harapan kita ke depan, dan ini akan menjadi bangunan monumental, karena diperkirakan akan bertahan minimal selama 500 tahun, dengan material berkualitas dan pengawasan yang baik,” ujarnya.

Peluncuran siaran TV digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali ditandai dengan pemindaian atau hand scanner di layar utama oleh Gubernur Bali, didampingi Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya.

Editor: Agus Pebriana