DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya akan segera melaksanakan gerekan serentak untuk menangani rabies di Bali. Gerakan ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Belajar dari penanganan COVID-19 dulu, kita harus membuat gerakan serentak di Bali terkait pencegahan, yaitu vaksin rabies kepada hewan, khususnya anjing,” ujar Pj Gubernur Bali, saat menerima Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali, Senin (30/09/2024).

Pj Gubernur menyatakan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama mengingat tingginya risiko jika manusia terjangkit rabies akibat gigitan hewan seperti anjing, kucing, hingga kera yang tertular virus rabies.

Baca juga :  WHDI Bali Diminta Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif

“Kita realistis dulu, pastikan semua hewan peliharaan yang ada pemiliknya tervaksin, dan yang liar kita tangani juga. Yang jelas, aksi ini harus serentak dan segera dilakukan,” ujarnya.

Peran Tim Siaga Rabies (TISIRA), yang terdiri dari Kepala Desa, Bidan Desa, Babinsa, Polprades, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, digarisbawahi oleh Pj Gubernur sebagai hal yang krusial.

Baca juga :  Pemprov Bali Siap Laksanakan Kebijakan Pungutan Wisman

Menurutnya tim ini dapat melakukan penyuluhan rabies kepada masyarakat, membantu pendataan populasi anjing, hingga mendukung pelaksanaan vaksinasi.

“Teman-teman ini adalah garda terdepan kita di desa, dan harus kita dukung penuh,” tandasnya.

Oleh karena itu, Mahendra Jaya menyatakan bahwa ia akan segera mengadakan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan guna mempercepat realisasi gerakan serentak penanganan rabies tersebut.

“Tentu nanti akan disertai dengan edaran kepada masyarakat. Hal ini kan sudah ada Perda-nya, jadi kita tinggal melaksanakannya,” tuturnya.

Baca juga :  HKSN dan Hari Disabilitas Internasional 2023: Momentum Perkuat Kesetiakawanan Sosial

Sementara itu, menurut laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, cakupan vaksinasi rabies di Provinsi Bali hingga September 2024 telah mencapai 70,38% dengan populasi anjing di Bali lebih dari 600 ribu ekor.

Sedangkan posko TISIRA yang tersebar di seluruh Bali berjumlah 405 posko dan didukung oleh lebih dari 600 ribu vaksin yang berasal dari APBD, bantuan pusat, serta bantuan dari Pemerintah Australia.

Editor: Agus Pebriana