Optimalisasi Pelayanan, PMI Bali Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali menggelar pelatihan bahasa isyarat untuk mengoptimalisasi pelayanan, terutama kepada penyandang disabilitas, bertempat di Hotel Puri Ayu, Jl. PB Sudirman, Denpasar dari 26-29 Juni 2024.
Kegiatan secara resmi dibuka Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra. Dalam kesempatan itu, Bagus Alit mengatakan PMI sebagai organisasi kemanusiaan telah lama menjadi pilar penting dalam upaya kesehatan masyarakat.
Sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki tugas yang sangat vital dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam situasi darurat dan bencana.
Dalam menjalankan tugas kata Bagus Alit, PMI sering berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok masyarakat dengan disabilitas, salah satunya adalah penyandang tuna rungu dan wicara.
“Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan semua kelompok masyarakat adalah hal yang sangat penting bagi petugas PMI. Oleh karena itu, penguasaan bahasa isyarat menjadi salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh para personil PMI,” terangnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka PMI Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Pelatihan Bahasa Isyarat yang melibatkan Pengurus, staff dan relawan PMI se Bali, serta lintas sektor terkait antara lain.
Lebih lanjut,
Bagus Alit juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PMI Pusat, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sbait Merah (IFRC) serta The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) tentunya yang telah mempercayakan PMI Provinsi Bali menjadi salah satu penerima Program Siap Siaga.
“Komunikasi memiliki peran yang sangat penting, dan Pelatihan Bahasa isyarat yang dilaksanakan sinergis dengan lintas sector diharapkan dapat memberikan kontribusi PMI dan dapat menjadi jembatan sebagai pelaku atau penggiat kemanusiaan pada saat bekerja dilapangan yang nantinya dihadapkan dengan saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus” Imbuhnya.
Turut hadir perwakilan BPBD Provinsi Bali, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, HWDI Bali, FPRB Bali, DPD Persatuan Tuna Netra Indonesia (Petuni) Bali dan Koordinator Siap Siaga Bali.
Editor: Agus Pebriana
Tinggalkan Balasan