DIKSIMERDEKA.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, optimis pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022 akan dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di provinsi yang dijuluki sebagai “Pulau Dewata” itu, khususnya di sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Hal ini disampaikan Sandiaga dalam “Weekly Press Briefing” yang digelar secara daring, Senin (1/11). Sandiaga mengatakan dalam KTT G20 tahun 2021 di Italia, Presiden RI Joko Widodo telah secara resmi menerima “tongkat estafet” pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 mendatang.

“Ini juga akan menjadi trigger dari banyak event-event internasional MICE di Bali maupun di destinasi-destinasi lainnya,” kata Sandiaga. Sehingga, perlu langkah-langkah antisipatif agar pemerintah daerah dapat menyiapkan protokol kesehatan secara optimal.

Baca juga :  Kemenparekraf Kaji Strategi Pemulihan 'Bounce Back Quickly' Parekraf di Masa Pandemi

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga menyampaikan sejumlah informasi terkait syarat perjalanan menggunakan transportasi udara dan perkembangan terkait pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden, telah disepakati bahwa hasil tes swab antigen menjadi syarat utama untuk bepergian menggunakan pesawat menggantikan hasil tes swab PCR.

“Harapannya tes antigen ini bisa menjadi salah satu bagian dari testing dan tracing. Karena biaya tes PCR ini biayanya masih tergolong mahal dan tes PCR ini diperlukan dengan tingkat akurasi yang tinggi tentunya nanti ada keputusan yang kita harapkan tidak membebani masyarakat tapi juga pada saat yang sama mengendalikan (penyebaran) COVID-19,” katanya.

Selain itu, Sandiaga menuturkan pemerintah tengah mempertimbangkan pengurangan durasi karantina bagi wisatawan mancanegara yang telah melakukan tes PCR di awal keberangkatan dan telah menerima vaksinasi lengkap dari lima hari menjadi tiga hari. 

Baca juga :  Gubernur dan Menparekraf Usulkan Pinjaman Lunak untuk Bangkitkan Pariwisata Bali

“Sejumlah masukan epidemiologi tadi bahwa wisatawan mancanegara yang telah menerima vaksinasi lengkap dan telah melakukan tes PCR di awal keberangkatan dan saat exit maka dipertimbangkan jumlah hari karantina lima menjadi tiga hari,” tutur Sandiaga.

Sandiaga menyebutkan pemerintah juga akan menawarkan pilihan karantina Live On Board (LOB), yaitu karantina di atas kapal phinisi. Karantina LOB ini rencananya akan berkoordinasi dengan asosiasi Jaringan Kapal Rekreasi (Jangkar).

“Ini menjadi alternatif karantina bagi wisatawan mancanegara. Jangkar sudah bersurat dengan Kemenparekraf terkait kesiapan kapal dan verifikasi,” ujar Sandiaga.

Sementara terkait perkembangan pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara, Sandiaga menyebutkan sejauh ini belum ada penerbangan internasional yang langsung terbang ke Bali. Namun demikian, pihaknya juga tengah mengajukan sejumlah daftar negara yang memiliki angka positivity rate COVID-19 rendah untuk dapat membuka penerbangan langsung ke Bali.

Baca juga :  Pengamat: Pembahasan Transisi Energi di KTT G20 Terancam Gagal

Pada saat yang sama, Sandiaga mengimbau agar masyarakat mematuhi ditiadakannya libur bersama Natal dan Tahun Baru. Selain itu, ia juga mengimbau agar warga masyarakat tidak melaksanakan event yang mengundang keramaian di masa perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Poin utamanya adalah tetap berkomitmen melakukan protokol kesehatan. Termasuk juga tidak mengadakan kegiatan yang over capacity atau menimbulkan kerumunan dan potensi kasus COVID-19 baru,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri secara daring oleh Wamenparekraf/Wakabaparekraf, Angela Tanoesoedibjo; Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; dan seluruh pejabat eselon 1 di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. (*/sin)