DIKSIMERDEKA.COM DEMAK – Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun komunikasi dengan para nelayan dan stakeholder kelautan dan perikanan, Menteri Edhy gencar mengunjungi berbagai daerah pesisir di Indonesia. Terbaru, Menteri Edhy menemui nelayan Pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Indramayu, Cirebon, Tegal menjadi tiga wilayah pertama yang disambangi Menteri Edhy dalam kunjungan kerja lima harinya di Pulau Jawa dari 6 hingga 10 Juli 2020. Menteri Edhy mengaku ingin menyerap langsung keluh kesah nelayan dan harapan-harapan mereka.

Dari perjalanan tersebut, sendimentasi atau pendangkalan di muara sungai menjadi persoalan yang sering dikeluhkan. Disusul permintaan pembangunan coldstorage lalu pembangunan dan perbaikan infrastruktur pelabuhan dan tambak.

Untuk menyelesaikan persoalan pendangkalan muara di pantura Jawa yang menjadi salah satu penyebab banjir rob ini, Menteri Edhy menjelaskan sudah berkomunikasi dengan Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan.

Baca juga :  Komisi IV DPR RI Dorong Tarif Ekspor Perikanan Indonesia Nol Persen

“Pendangkalan alur ini tidak bisa diselesaikan KKP sendiri, harus berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR karena ini berkaitan. Dan dengan dua menteri ini sudah kami berkomunikasi. Tidak ada masalah, mereka minta datanya di mana saja,” terang Menteri Edhy saat ditemui wartawan di Demak, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020).

Menteri Edhy menambahkan, pendangkalan muara sebenarnya tidak hanya terjadi di Pulau Jawa tapi juga berbagai daerah lain di Indonesia. Sehingga penyelesaiannya akan dilakukan secara menyeluruh, berkolaborasi dengan kementerian terkait. “Ini sedang kami data, supaya bisa sharing nanti dengan kementerian lainnya,” tambahnya.

Mengenai permintaan coldstorage, Edhy mengakui pentingnya keberadaan sistem rantai dingin untuk menjaga kualitas dan harga ikan agar tetap stabil. Keberadaan coldstorage sekaligus menekan praktik tengkulak yang merugikan nelayan. Coldstorage nantinya dapat dipegang oleh koperasi.

Baca juga :  KKP Siap Tindak Tegas Pelanggar Aturan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil

“Kalau koperasi bisa menampung ikan dari nelayan, tentu tengkulak susah untuk masuk. Makanya sistem pendaratan ikan yang dibangun harus bener-bener clear dulu. Untuk mendukung kita perlu coldstorage. Di Karangsong, di Cirebon, di (Jawa) Tengah minta itu,” ujarnya.

Coldstorage pun tidak hanya penting bagi nelayan tangkap tapi juga pembidudaya.

Keluhan lain yang ditampung Menteri Edhy seperti perbaikan fasilitas di TPI Cirebon, infastruktur jalan menuju pelabuhan dan area tambak, serta persoalan cantrang di Tegal.

Disamping menyerap aspirasi dan keluhan nelayan Pantura Jabar – Jateng, Menteri Edhy mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dana KUR dan BLU yang jumlahnya triliunan rupiah. Dana tersebut dapat digunakan sebagai modal usaha.

Baca juga :  Paus Sperma Seberat 20 Ton Terdampar di Cirebon, KKP Turun Tangan

“BLU itu tidak perlu agunan. Agunannya ya aktivitas perikanan bapak ibu. Yang penting aktivitasnya jalan. Kami mendorong teman-teman nelayan, pembudidaya untuk produktif,” pungkasnya.

Menteri Edhy juga mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan, salah caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke laut. “Ke depan jangan ada lagi yang buang sampah sembarangan. Kalau laut terjaga, artinya sumber mata pencarian teman-teman nelayan terjaga,” tegasnya.

Setelah dari Indramayu, Cirebon, Tegal, Menteri Edhy melanjutkan kunjungan kerja ke Demak, Tuban, Gresik hingga Banyuwangi untuk menemui nelayan dan pembudidaya. (*)