Disel Astawa: Tidak Elok Bicara Politik, Saat Kondisi Rakyat Tengah Sulit
DIKSIMERDEKA.COM, BADUNG, BALI – Mengejar urusan kekuasaan di tengah kondisi masyarakat yang sulit akibat pandemi Covid-19 dinilai tidak elok alias kurang pantas oleh Tokoh Masyarakat Badung Selatan, I Wayan Diael Astawa. Bahkan, meski dirinya dikabarkan dipinang Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB), I Wayan Disel Astawa menegaskan belum ada niat untuk maju dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di kabupaten Badung.
Ia mengaku malu ketika kondisi seperti saat ini bicara Pilkada. Akibat dampak Covid-19 masyarakat banyak yang tengah sulit kehidupnya, banyak yang kehilangan mata pencaharia karena di-PHK dari tempatnya kerja. Berbagai usaha masyarakatpun, yang notabene sangat bergantung dari Pariwisata, khususnya Badung, terpukul hebat hingga banyak yang tutup dan terancam bangkrut.
“Kita fokus dulu selesaikan urusan Covid-19. Malu kita bicara pilkada sementara dalam kondisi seperti ini. Kita punya etika moral, masak masyarakat susah kita wara-wiri kampanye membawa mobil mewah. Tidak malu. Kesannya jadinya bukan pengabdian tapi haus jabatan ?,” kata Disel Astawa ditemui di Pantai Melasti, Ungasan Badung, Minggu (7/6)
Anggota dewan dari partai Gerindra ini menekankan lebih elok saat ini berupaya secara gotong-royong membantu masyarakat membutuhkan bantuan. Apalagi semua masyarakat terdampak. Diungkap Disel masih banyak warga dikatakan belum tersentuh kebijakan dari pemerintah kabupaten.
“Seperti pengajuan insentif karyawan masih banyak yang belum disetujui. Cuman seribuan, sementara dari sembilan ribu karyawan kehilangan pekerjaan. Apakah sisanya ini tidak mengalami terdampak juga. Tentu nanti bisa menimbulkan kecemburuan sosial ?,” terang Disel.
Ditekankan Disel kembali, bahwa saat ini mengharap kepada semua pihak agar lebih banyak berupaya lakukan empati. Jangan sedikit-sedikit dikaitkan dengan urusan pilkada. Baru ada mengkritik kebijakan malah diarahkan ke politik, jelas menjadi rancu. Tentu dengan ada kritik bisa sebagai acuan dan bagian dari membangun ke arah lebih baik.
“Seperti sekarang perlu juga dipikirkan bagaimana dengan regulasi dalam menyongsong kehidupan new normal (kehidupan normal yang baru dengan penerapan protokol Covid-19, red). Ini kan belum berjalan kita baru persiapan. Tentunya dalam upaya persiapannya ini juga diperlukan anggaran,” tegas Disel Astawa. (Tim)
Tinggalkan Balasan