Cok Ace Paparkan New Normal MICE, Menparekraf Optimis Bali Segera Bangkit
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan pariwisata Bali selama ini menggarap salah satu sektor pariwisata unggulan, yakni pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). Namun, banyak agenda pertemuan nasional dan internasional tahun 2020 yang harus ditunda karena pandemi Covid-19.
Beberapa kegiatan MICE yang sudah direncanakan penyelenggaraanya di Bali tersebut, terutama agenda internasional, yakni: Asia Pacific City Summit and Mayors, International Conference on Human Rights and Human Dignity, KTT Perubahan Iklim Dunia terpaksa ditunda penyelenggaraannya gara-gara wabah dunia (pandemi) Covid-19.
Di tahun sebelumnya (2018) beberapa event internasional juga telah sukses dilaksanakan di Bali. Beberapa event tersebut, yakni: Asian-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013, International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting 2018 serta konferensi bertaraf internasional lainnya.
Agar dapat cepat bangkit dan terus survive kedepannya, pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 ini pada akhirnya harus melahirkan budaya baru yang disebut sebagai “era new normal”. Dan, agar Bali dapat berhasil di era new normal ini, ada beberapa persyaratan protokoler yang harus dipenuhi, yakni standar kebersihan, kesehatan dan standar keamanan.
“Dengan melihat penyelenggaraan MICE beberapa tahun terakhir, mau tidak mau Bali harus mengikuti apa yang disyaratkan di dalam ketentuan-ketentuan protokol kesehatan tersebut,” demikian diungkapkan Wagub Cok Ace dalam acara Seminar Web (Webinar) diselenggarakan oleh Bali Tourism Board (BTB), Kamis (28/5).
Ke depan, terang Cok Ace lebih lanjut, untuk tetap menjadi tempat favorit penyelenggaraan MICE, Bali harus mampu berinovasi dan menyajikan sesuatu yang baru. Salah satunya dengan menawarkan konsep MICE baru yaitu pertemuan di ruang terbuka. dengan demikian Bali dapat tetap unggul.
“Dengan keramahan penduduk Bali, penyelenggaraan MICE yang dijamin dapat berlangsung aman, dan keindahan alam yang memberi inspirasi kepada peserta MICE, serta implementasi protokol kesehatan yang sesuai dengan standar internasional akan menjadikan Bali tetap sebagai destinasi MICE terbaik di dunia,” ucapnya optimis.
Webinar ini turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Wishnutama Kusubandio, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Trisno Nugroho, dan Ketua BTB/GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Menparekraf RI, Wishnutama Kusubandio dalam sambutannya mengaku optimis bahwa MICE di Bali akan kembali bangkit. Potensi ekonomi dari penyelenggaraan MICE ini menurutnya sangat tinggi dan menjadi bagian strategis dari industri pariwisata Indonesia, khususnya Bali.
Untuk itu, menurutnya, perlu segera disusun dengan sebaik baiknya, secermat cermatnya standar prosedur operasional (SOP) pelaksanaan MICE tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan, kata Wishnutama, yakni merumuskan protokol “The New Normal MICE dan menggabungkannya dengan inovasi.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa perlu juga dipersiapkan sanksi bagi yang melanggar SOP atau protokol “The New Normal” MICE tersebut. Dengan demikian, maka akan tercipta rasa aman dan nyaman ketika berkunjung ke Bali. Wishnutama optimis pariwisata Bali akan bangkit dan MICE menjadi core devisa pariwisata. (*/nai)
Tinggalkan Balasan