Annual Gathering 4th: Optimalisasi Peran IHGMA dalam Membangun Pariwisata Bali
DIKSIMERDEKA.COM, BADUNG, BALI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bali Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA Bali Chapter) kembali menyelenggarakan agenda tahunan (annual meeting) yang kini memasuki tahun ke-4 dengan tajuk “The 4th IHGMA Bali Annual Gathering” pada hari Jumat, 31 Januari 2020 bertempat di Segara Seafood Restaurant di kompleks Discovery Kartika Plaza Bali.
Panitia acara, I Made Pastika, CHA menjelaskan selain untuk meningkatkan silaturahmi antar anggota, kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mengapresiasi perusahaan-perusahaan di luar industri perhotelan yang tergabung dalam associate member dan telah mendukung kegiatan-kegiatan asosiasi selama ini dan dirangkai dengan pengukuhan Pengurus DPC IHGMA Gianyar periode 2020-2023 dengan ketuanya Agus Suananda, CHA.
Terkait tema acara ini, yaitu “WOW”; Wonder of Wealth”, Pastika menjelaskan pemilihan tema ini sendiri menurutnya sejalan dengan semangat yang diusung IHGMA, yakni mengandung makna mengapresiasi profesional secara individu bagi anggota IHGMA serta secara asosiasi dalam berkontribusi terhadap dunia pariwisata.
Sementara itu, Ketua DPD Bali IHGMA, Nyoman Astama, SE., MM., CHA menjelaskan IHGMA Bali Chapter sendiri merupakan embrio pembentukan DPP IHGMA yang diresmikan pada 20 April 2016 di Sanur-Bali. Organisasi ini terangnya, memiliki idealisme dan soliditas yang tinggi dalam peningkatan kualitas talent & culture (sumber daya manusia) pimpinan hotel-hotel yang ada di Bali menjadi world class hotelier dan untuk mendukung peningkatan kualitas destinasi.
Dalam tahun 2020 ini, paparnya, telah disusun program kerja yang terfokus pada 3 poin utama yaitu Competency Development, Community Development dan Corporate Business Development, yang semuanya dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dan melibatkan para anggota serta stakeholder terkait.
“Seluruh stakeholder di Bali bekerja keras meningkatkan destinasi sesuai bidangnya, baik pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, swasta dan masyarakat, tak terkecuali peran asosiasi profesi para General Manager Hotel ini,” ujarnya, ditemui di sela-sela acara.
“Dengan program kerja yang strategis untuk memberikan benefit pada anggota, berkontribusi pada industri serta meningkatkan kepedulian sosial kemasyarakatan serta pada lingkungan. Program peningkatan kualitas talent & culture ini menjadi prioritas selain sektor lainnya seperti kepedulian pada lingkungan dan budaya, promosi wisata serta membantu pemerintah dalam penyusunan kebijakan-kebijakan dan program kerja untuk memajukan pariwisata Bali pada umumnya,” ungkapnya memaparkan.
Selain sebagai misi sosial asosiasi, hal ini juga dipandang sebagai tanggung jawab moral untuk menyiapkan proses regenerasi sejak dini untuk membentuk karakter calon pekerja perhotelan yang benar-benar siap terjun ke dunia industri secepatnya begitu masa perkuliahan mereka berakhir. Sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara industri, lembaga pendidikan serta masyarakat luas sebagai pencari kerja.
Para GM dalam asosiasi ini menurutnya, dengan senang hati membagi waktunya untuk mendidik para calon hotelier berkelas dunia di kampus demi eksistensi destinasi dengan kualitas talent & culture terbaik.
“Seiring dengan program tersebut, DPD IHGMA Bali juga telah berhasil mengirimkan puluhan anggotanya untuk mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikat keahlian sebagai pimpinan hotel yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI bekerja sama dengan BNSP RI beberapa waktu yang lalu. Sebagai tindak lanjut implementatif para GM ini menjalankan program sosial dalam mentorship program di beberapa SMK,” tuturnya.
Sementara itu menanggapi ancaman Virus Corona yang hari Ini tengah menjadi perhatian serius semua pihak, Nyoman Astama menjelaskan bahwa ini merupakan fenomena yang bisa saja terjadi. Tentu, menurutnya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita di Bali, yang mana kita juga memiliki tamu wisatawan yang berasal dari China, yakni sumber virus ini berasal dan ia menegaskan bahwa ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi.
“Apa yang kita lakukan di IHGMA Bali melalui asosiasi adalah dengan menginformasikan kepada semua anggota agar tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang dalam hal ini adalah pihak pemerintah baik pusat maupun daerah Bali. Selain itu kita juga berupaya semaksimal mungkin memberikan rasa aman, rasa nyaman kepada tamu-tamu wisatawan yang sudah ada di Bali. Disamping itu, menurut informasi, virus ini tidak dapat berkembang dengan baik di wilayah yang beriklim tropis seperti di Indonesia, khususnya Bali, tentu ini menjadi satu keberuntungan untuk kita,” paparnya.
“Tapi apapun itu, ini adalah masalah yang bisa kapan saja terjadi yang tidak bisa kita tahu pasti. Yang jelas ini satu tantangan yang harus kita hadapi, dan kita harus optimis kita bisa menghadapinya, dan masalah ini pasti akan berlalu dan pariwisata kita tetap berlanjut,” tandasnya. (*/dk/ad)
Tinggalkan Balasan