DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Ramai gonjang-ganjing klaim sebagai penerus Raja Majapahit Bali yang dilakukan oleh Arya Wedakarna (AWK), menuai sorotan dan penilain berbagai pihak. Salah satunya, Ketua gerakan Komunitas Gema Perdamaian, Kadek Adnyana menilai apa yang dilakukan AWK sebagai bentuk luapan ego, rasa ingin dihormati dan ditinggikan lebih dari orang lain.

Masyarakat Bali, terang Kadek Adnyana sangat dekat dengan Puri (pusat pemerintahan kerajaan) sebelum pemerintahan di Indonesia menjadi Republik. Peninggalan Puri masih bisa dilihat sampai saat ini di banyak tempat di Bali. “Keturunannya juga memiliki peran sentral dalam adat dan budaya Bali dan masih dihormati walaupun tidak masuk dalam pemerintahan,” ujar Kadek Adnyana, di Denpasar, Jumat (24/1).

Baca juga :  Keris Sayangkan Dua Tokoh Bali Beseteru dengan Sesama

Untuk kalangan masyarakat biasa, terangnya lebih lanjut, gelar Raja adalah berlebihan. “Ini merupakan luapan ego dalam diri yang mau dihormati dan dianggap besar dalam segala hal. Yaa.. semua orang memiliki ego namun kalau berlebihan tentu kurang baik. Saudara kita AWK sebenarnya cukup lumayan berperan menyuarakan berbagai masalah di Bali, tanpa embel-embel raja beliau sebenarnya cukup berkarisma dan memiliki kekuatan sebagai kesatria,” paparnya.

Baca juga :  AWK Maju Lagi DPD RI Pemilu 2024

Namun demikian dia menilai tindakannya mengklaim sebagai penerus Raja Majapahit Bali dapat membelokkan catatan sejarah. Dan hal ini dapat merusak pemahaman sejarah generasi muda penerus kita. Untuk ini, ia berharap AWK mau meminta maaf atas kekeliruannya dan kembali dapat nindihin gumi Bali tanpa embel-embel Raja Majapahit.

“Saya berharap AWK meminta maaf atas kekeliruannya dan kembali menjadi kesatria yang nindihin Bali tanpa harus bergelar Raja Majapahit Bali. Karena akan ada catatan pembelokan sejarah dan anak cucu kita semakin bingung dimasa depan. Turunkan Ego namun tetap berkualitas,” tegasnya.

Baca juga :  Bendesa Adat Pagan: Kita Bangga Punya AWK

Dan, untuk beliau-beliau yang protes dan tidak terima dengan gelar Raja AWK, Kadek Adnyana mengajak untuk merangkul AWK dan memberinya nasihat. “Mari rangkul dan berikan nasehat agar mau menurunkan Egonya dan kembali berperan sebagai salah satu ksatria yg nindihin Bali,” tandasnya. (*/adhy)