DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Berdiri sejak tahun 2002, Kampus ITB STIKOM Bali yang terletak di JL. Raya Puputan, Renon, berhasil menjelma menjadi salah satu kampus IT terfavorit yang ada di wilayah Bali Nusra. Di awal berdirinya hanya dimulai dengan 40 mahasiswa, hingga kini memiliki ribuan mahasiswa, dan sudah menjadi sebuah grup yang memiliki 29 lembaga atau perusahaan yang pada umumnya bergerak di bidang TIK baik  pendidikan maupun non pendidikan.

Berdirinya kampus ini, digawangi oleh Yayasan Widya Dharma Santi yang diprakarsai oleh Prof. Dr. I Made Bandem, MA, Dr. Dadang Hermawan, Drs. I B Dharmadiaksa, M.Si.,Ak. dan Drs. Satria Dharma. Keempat tokoh ini merupakan pionir sekaligus punggawa dari pencapaian prestasi  ITB STIKOM Bali yang ada hari ini.

Jika kampus lain masih, berkutat di skala lokal, ITB STIKOM bahkan sudah ‘mengepakan sayapnya’ ke dunia internasional, dengan mengembangkan berbagai program kerjasama dengan berbagai kampus di dunia.  

Yakni diantaranya; Telah dibukanya kelas dual degree dengan HELP University di Kuala Lumpur, Kelas dual system dengan beberapa perguruan tinggi di Taiwan (Wufeng University, Taiwan University Marine of Technology, Chienko University) dan menyusul perguruan tinggi  lainnya.

Selain itu, saat ini ITB STIKOM Bali juga tengah melakukan penjajakan dengan beberapa Perguruan Tinggi di Taiwan membuka program paket pendidikan S1 dan S2 dalam waktu 5 tahun. Penjajagan dengan perguruan tinggi di USA membuka program 2 plus 2 (2 tahun di ITB STIKOM Bali dan 2 tahun di USA) gelar dari USA.

Adapun 29 lembaga/ perusahaan yang ada di bawah naungan Grup STIKOM Bali, yakni sebagai berikut: Bidang Pendidikan Formal; ITB STIKOM Bali (di Renon dan Jimbaran), STT Bandung di Bandung, Politeknik Ganesha Guru, Politeknik Nasional, SMK TI Bali Global Denpasar, SMK TI Bali Global Badung, SMK TI Bali Global Singaraja, SMK TI Bali Global Karangasem, SMK TI Bali Global Jimbaran, SMK TI Bali Global Klungkung, SMK Bali Global Abiansemal Badung, SMK TI Indonesia Global Ponorogo

Baca juga :  ITB STIKOM Bali Terpilih Ikuti Program Start Up Go Global

Selanjutnya, bidang Pendidikan Non Formal; Lembaga Pelatihan Bisma Informatika (LSP/sertifikasi), LPK Darma (plus penyaluran ke Jepang dan Taiwan), LPBA Denpasar (plus penyaluran ke Australia), LPBA Gerokgak (pusat kursus), LPBAI Bandung Sukarno Hatta (pusat sertifikasi), LPBAI Baleendah Kabupaten Bandung (pusat sertifikasi dan kursus), LPBAI Klungkung (pusat kursus), LPBAI Karangasem (pusat kursus).

Serta bidang lainnya penunjang bidang Pendidikan, yakni; PT Data Yasa Komputer  (Hardware), PT Mitra Bisnis Ciptakarya (Software dan Digital Marketing), PT Bukaloka Teknologi Indonesia (Market Place dan E Wallet), PT Bank Fajar Sejahtera (BPR), PT Baani Baru (Real Estate di Bandung), PT Widya Dharma Sidhi (Jasa Pengamanan dan Cleaning Service), STIKOMERS TV (TV Kampus), Bali News Network  (Portal Berita).

Pemaparan tersebut disampaikan oleh rektor ITB STIKOM, Dr. Dadang Hermawan kepada awak media dalam gelaran Coffee Morning (bincang-bincang bersama media) yang diselenggarakan di kampus ITB STIKOM, Renon, Drnpasar pada Sabtu, 16 November 2019.

“Semua lembaga dan perusahaan tersebut telah berkolaborasi satu sama lain  untuk mencetak lulusan-lulusan yang kompeten di bidangnya dan ditambah dengan karakter yang baik dalam rangka menunjang kesuksesan alumni di masa yang akan datang,” ujar Dadang.

Pada kesempatan tersebut, Dadang Hermawan juga menjelaskan bahwa semua alumni perguruan tinggi maupun sekolah menengah, selain mendapatkan ijazah sesuai dengan jurusan atau program keahliannya, juga mereka dibekali dengan beberapa sertifikasi kompetensi yang sangat berguna dalam rangka memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha.

Baca juga :  Kunjungi ITB STIKOM Bali, Konjen Jepang Buka Peluang Kerjasama

“Bagi yang akan memasuki dunia kerja, beberapa sertifikat yang harus mereka dapatkan adalah Toefl/ielts bahasa Inggris (wajib semua prodi, malahan untuk kelas Internasional ada program Diploma 1 Bahasa Inggris dari NIIT India), Microsoft Office, Computer Security, Network Security,  Oracle, Cisco, Manajemen Proyek, Supply Chain Management dan lainnya yang secara berkala para pemegang sertifikat tersebut harus meng upgrade kompetensinya,” paparnya.

Kesiapan menghadapi Industri 4.0

Era industri 4.0 yang ditandai dengan sudah dan akan berkembangnya Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), Internet of Things (Sensor, perangkat pintar), 3D Printing, Robotic, Block Chain, Drone, Virtual Reality, Augmented Reality, Dadang Hermawan mengatakan seluruh civitas akademika di lingkungan STIKOM Bali grup telah siap dan tidak mau hanya jadi penonton atau pengguna saja, tapi berusaha jadi bagian dari pemain.

Adapun berbagai upaya yang telah dilakukan, yakni: pada tahun 2016, membentuk Inkubator Bisnis Teknologi STIKOM Bali yang sekarang ini sedang menginkubasi 6 start up, diantaranya Troll (traktor digital), Jemari channel (pusat endek Bali online), Agrito (alat pemantau hidrofonik), Pasopati (booking atraksi seni Bali), Amacall (perawatan bayi dan ibu hamil) dan Craftigo (travel) yang telah running dan telah mendapat hibah dari kemenristekdikti 1,7 milyar.

Kemudian, bersama-sama dengan beberapa alumni mendirikan dan mengembangkan PT Bukaloka Teknologi Indonesia (Bukaloka) yang merupakan aplikasi market place dan e wallet pertama dan terbesar di Bali yang menyediakan beberapa paket Tour, Sewa mobil dan menjadi alat pembayaran SPP dan kebutuhan sehari-hari di lingkungan STIKOM Bali Grup.

Baca juga :  Sambut Nyepi, Gelaran Pameran Lomba Ogoh-ogoh Mini ITB STIKOM Bali Menuai Pujian Wawali

Mendirikan PT Data Yasa Komputer yang menangani kebutuhan di lingkungan STIKOM Bali Grup terutama yang terkait dengan bidang perangkat keras, mendirikan PT  Mitra Bisnis Ciptakarya yang khusus melayani bidang pengembangan perangkat lunak dan digital marketing baik untuk eksternal maupun internal Grup STIKOM Bali dan membentuk Lembaga Inovasi dan Hak Kekayaan Intelektual yang menjaring aplikasi2 buatan mahasiswa (skripsi/tugas akhir) untuk dikembangkan menjadi komersial.

Adapun kegiatan Coffee Morning ini sendiri digelar sebagai forum komunikasi ITB STIKOM dengan insan pers yang ada di Bali untuk mensosialisasikan berbagai program dan capaian serta menyerap saran dan masukan guna pengembangan program-program ITB STIKOM yang semakin baik kedepannya.

Pihaknya mengatakan kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan secara berkala agar semakin luas masyarakat mengenal teknologi dan mengetahui keberadaan dan mengenal ITB STIKOM.  “Sehingga dengan demikian tidak ada lagi masyarakat kita yang tidak mengenal teknologi, dan bangsa kita tidak menjadi bangsa yang tertinggal di bidang teknologi mengingat pesatnya begitu pesat perkembangannya,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara Coffee Morning tersebut, yakni Ketua dan pengurus Yayasan Vidya Dharma, Prof. Made Bandem dan Drs. I B Dharmadiaksa, M.Si.,Ak., Komisaris PT Bank Fajar Sejahtera, Made Marlo Bandem, dan seluruh kepala sekolah SMK TI Global dan ketua-ketua lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Vidya Dharma. (*/Dk)