DIKSIMERDEKA.COM, SURABAYA, JATIM – Organisasi Mahasiswa yang bernama Front Mahasiswa Nasional (FMN) memperkenalkan diri kepada mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Sosialisasi Pra Recruitment FMN ini dimulai pukul 08.00 WIB, dan disambut dengan sangat antusias oleh peserta, yakni mahasiswa UNAIR Surabaya.

FMN sendiri adalah sebuah organisasi massa mahasiswa yang lahir atas dialektika (Perkembangan) sejarah dan situasi objektif yang ada dalam setiap perkembangannya. Perjalanan FMN telah dirintis sejak tahun 1990-an, dimana pada saat itu upaya pemberangusan gerakan Rakyat terjadi begitu keras oleh Diktator Orde Baru (Soeharto).

Pemberangusan tersebut tidak terkecuali dilakukan terhadap Gerakan Mahasiswa, yang dikekang dengan kebijakan yang sampai saat ini dikenal dengan Normalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK-BKK). Jelas Ketua Umum Arif Budiman. Sabtu, 19 Oktober 2019.

“Jadi kami tu mengenalkan FMN kepada adik-adik dan memberitahu mereka apa saja hak-hak yang harus mereka penuhi terhadap organisasi di FMN,” ungkap Arif.

Arif Budiman juga mengatakan FMN hadir, ingin membantu masyarakat Papua menerima Hak-hak yang seharusnya diperoleh oleh masyarakat Papua. FMN sejalan dengan AMP dalam kasus Papua, dimana AMP menginginkan hak-hak Papua dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.

Sememtara itu, sekretaris Azizul Amri mengatakan saat Hari Buruh tanggal 1 Mei 2019 berlangsung aksi peringatan Hari Buruh yang dilaksanakan oleh Serikat Pekerja Kota Malang bersama elemen masyarakat. Saat itu kurang lebih 70 (tujuh puluh ) orang membawa bendera FMN di area depan gedung Grahadi Surabaya Jl. Gubernur Suryo Surabaya. Namun pada saat berlangsungnya aksi buruh, massa yang tergabung dalam FMN tidak ikut bergabung dengan massa dari buruh.

Dalam aksi hari buruh tersebut tidak ada izin dari pihak Kepolisian daerah Jawa Timur karena dikhawatirkan situasi tersebut dimanfaatkan oleh FMN untuk memprovokasi serta mengganggu jalannya kegiatan hari buruh. Aparat Kepolisian membubarkan kelompok tersebut sekaligus mengamankan barang bukti dan 2 (dua) orang pemuda yang diduga kelompok provokasi dan diamankan di Polrestabes Surabaya.

Pada saat pelaksanaan aksi unjuk rasa peringatan hari Buruh (May Day) di wilayah Malang tersebut telah terjadi aksi vandalism berupa aksi corat-coret yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan atribut /symbol “A” (Anarki Sisdikalis), dan aksi ini pada tanggal 1 Mei 2019 viral di media social. (*/dk)