DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR-BALI
Bali memiliki pertumbuhan kebutuhan kelistrikan sangat tinggi melebihi rata-rata nasional. Disamping pemakaian masyarakat umum, pertumbuhan sektor jasa pariwisata di Bali sangat memerlukan ketercukupan pasokan energi yang handal secara keberlanjutan. Disisi lain, kenyataan Provinsi Bali tidak memiliki sumber daya konvensional (minyak, gas, batubara) sebagai pembangkit tenaga listrik.

Dan pemenuhan kebutuhan listrik di Bali selama ini sebagian besar dipasok dari jawa. Untuk itu, Pemprov Bali terus berupaya menggali potensi-potensi yang ada, demi mewujudkan Bali Mandiri Listrik.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menerima kunjungan Komisi VII DPR RI ke Peninjauan PLTDG PT. Indonesia Power di Pesanggaran, Denpasar, Jumat (29/8).


“Bali Mandiri Listrik secara bertahap harus tercapai. Jika pun masih ada suplay dari luar, itu kita manfaatkan sebagai cadangan apabila terjadi satu permasalahan yang tidak terduga. Ini untuk mendukung sektor pariwisata, dan memastikan kebutuhan kelistrikan terpenuhi, karena kebutuhan secara umum melebihi yang kita produksi, ” ujar Sekda Dewa Indra.


Guna mewujudkan kemandirian listrik, lebih jauh Sekda Dewa Indra menjelaskan Pemprov Bali lebih mengedepankan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan.


“Sesuai arahan Gubernur Bali, mewujudkan Bali Mandiri Listrik diarahkan pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan, untuk tetap menjaga alam Bali. Dan kami komitmen untuk itu, yang didukung dengan penerbitan dasar hukum sebagai landasan,” imbuhnya seraya mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat. 


Kunjungan rombongan Komisi VII DPR RI yang merupakan salah satu dari sebelas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup kala itu dipimpin oleh Ridwan Hisyam, serta turut dihadiri oleh instansi-instansi terkait seperti PT. Indonesia Power, PT. PLN, dan sebagainya. (*)