DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial mulai mendistribusikan bantuan kepada para korban bencana tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Senin (20/01/2025).

Kadis Sosial Kota Denpasar, I Gustu Ayu Laxmy Saraswati mengatakan beberapa bantuan diantaranya tempat tinggal sementara, makanan dan minuman selama 7 hari, bantuan alat mandi dan pakian, serta kordinasi pemulangan dan penguburan jenasah.

“Pasca bencana kami akan lakukan pendampingan, termasuk makanan, minuman serta pengecekan kesehatan, hal ini merupakan komitmen pimpinan untuk memberikan jaminan bagi masyarakat terdampak musibah,” ujarnya.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Terima Dua Penghargaan Nasional

Adapun tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Desa Ubung Kaja, Denpasar pada pagi Senin (20/01/2025) berhasil menewaskan 5 orang. Seluruh korban tewas berhasil dievakuasi oleh petugas.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas), I Nyoman Sidakarya menuturkan bahwa musibah tanah longsor di kawasan Jalan Ken Dedes I, Desa Ubung Kaja ini terjadi sekitar pukul 06.30 Wita.

Baca juga :  Kendalikan Inflasi Kota Denpasar, Operasi Pasar Murah Digelar

Dimana, kondisi tanah sekitar yang labil serta curah hujan yang tinggi diduga menjadi penyebab terjadinya musibah ini.

Dikatakannya, sejak pagi hari proses pencarian korban masih terus dilaksanakan dengan bantuan alat berat. Hal ini mengingat material longsor sangat berat dan tidak memungkinkan menggunakan cara manual.

“Di awal kita menggunakan cara manual setelah itu dilanjutkan menggunakan bantuan alat berat, bersama Tim Sar Gabungan menyisir lokasi musibah, dimana diketahui sebanyak 3 orang selamat dan mendapatkan perawatan di rumah sakit dalam kondisi luka-luka dan 5 orang dinyatakan meninggal dunia, ” ujarnya.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Mulai Program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Sidakarya mengatakan bahwa kondisi tanah yang labil membuat proses pencarian menjadi sulit. Selain itu, akses masuk yang kecil membatasi alat berat untuk menuju lokasi.

Editor: Agus Pebriana