HUT RI ke-79, Cipayung Plus Keluarkan 6 Sikap
DIKSIMERDEKA.COM, JAKARTA – Kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari KAMMI, GMNI, LMND, HMI, GMKI, IMM, HIKMABUDHI, KMHDI, dan HIMA PERSIS mengeluarkan enam sikap merespon momentum hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Keenam sikap tersebut dibacakan dalam Refleksi Kebangsaan Indonesia Merdeka bertajuk ‘Refleksi 79 Tahun Indonesia Merdeka, Jalan Kaum Muda Menuju Indonesia Emas 2045’, bertempat di Rumah Kebangsaan, Jakarta, Sabtu (17/08/2024).
Kelompok Cipayung Plus menilai realitas sosial, ekonomi, dan politik menunjukan bahwa cita-cita kemerdekaan Indonesia masih belum maksimal dirasakan rakyat dan visi Indonesia emas masih sebatas konsepsi.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengangguran, akses pendidikan belum merata dan berkeadilan, biaya kesehatan yang masih mahal, harga kebutuhan pokok masih tinggi, stunting, kerusakan lingkungan yang masif dan iklim demokrasi yang belum sehat.
Disamping itu, kondisi geopolitik global yang berhasil menghasilkan ketegangan kawasan serta tantangan nasional seperti bonus demografi, distrupsi teknologi dan krisis pangan serta Pilkada serentak.
Tantangan tersebut mengharuskan seluruh komponen bangsa terus memperkuat persatuan nasional agar bisa menjawab persoalan mendasar rakyat.
Untuk itu, Cipayung Plus mengaluarkan enam sikap yaitu pertama, momentum 79 tahun Indonesia merdeka harus dijadikan sebagai momentum pengkosolidasian kekuatan politik nasional untuk menghadapi tantangan global dan nasional.
Kedua, mendorong transisi kepemimpinan nasional dan daerah kedepan untuk konsentrasi pada pembangunan manusia, khususnya pendidikan, lapangan pekerjaan dan kesehatan sebagai fondasi utama menuju Indonesia emas.
Ketiga, mendorong komponen dan eksponen bangsa untuk serius mengatasi kerusakan lingkungan, transisi energi, dan pelestarian pangan lokal. Keempat, mendorong pemerintah Prabowo-Gibran mengakomodir kalangan muda yang memiliki integritas dan profesionalitas dalam kabinet.
Kelima, mendukung pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam mengatasi ketegangan geopolitik global dan perjuangan rakyat Palestina. Keenam mendesak pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan menggerakkan ekonomi kreatif.
Editor: Agus Pebriana
Tinggalkan Balasan