Ny. Putri Koster: Kesehatan dan Kebahagiaan Para Lansia Jadi Perhatian Pergerakan PKK
Dialog interaktif di RRI Singaraja, Senin (14/2). (Foto: istimewa)
DIKSIMERDEKA.COM, SINGARAJA, BALI – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menjadi narasumber dalam acara dialog interaktif di RRI Singaraja, Senin (14/2). Dalam dialog interaktif yang mengangkat tema “Hidup Sehat dan Bahagia di Masa Tua”, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwasannya kesehatan dan kebahagiaan para lanjut usia (lansia) menjadi salah satu perhatian dalam pergerakan PKK.
“Dengan kegiatan sosialisasi, PKK dengan menggandeng para pakar di bidangnya masing masing, secara terus menerus melaksanakan sosialisasi baik melalui media cetak maupun elektronik terkait bagaimana agar para lansia di usia senjanya tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga tetap bahagia dan sehat secara mental,” jelas Ny. Putri Koster.
Tidak hanya sosialisasi, dalam pergerakan aksi sosialnya TP PKK juga tidak hanya memberi perhatian kepada ibu hamil dan anak anak, tetapi juga kepada para lansia dengan memberikan bantuan makanan bergizi dan pengecekan kesehatan sehingga nantinya akan tercipta generasi penerus bangsa dan lansia yang sehat dan bahagia sehingga keluarga yang berdaya, sehat dan cerdas akan terwujud.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan kedepannya PKK akan bersinergi dengan stakeholder terkait untuk menyediakan wadah bagi para lansia untuk dapat berkumpul, beraktivitas bersama dan saling berbagi cerita sehingga di usia senja mereka tetap produktif dan sehat.
Sementara itu psikiater dan pemerhati kesehatan mental Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, Sp. KJ ( K) yang turut hadir sebagai narasumber pada siang hari ini menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan Pemprov Bali khususnya TP PKK Provinsi Bali yang dalam pergerakannya memberi perhatian penuh pada keberadaan para lansia. Terlebih dengan dicanangkannya tersedianya tempat bagi para lansia untuk bertemu, beraktivitas bersama dan bertukar pikiran sehingga hal ini akan berimbas positif bagi kesehatan fisik dan mental para lansia.
Prof. Suryani juga mengajak masyarakat untuk merubah mindset menganggap lansia sudah tidak berguna dan jompo dan menyebut mereka tua. “Lansia harus kita rawat dan berikan ruang bagi mereka untuk tetap beraktivitas seperti mandi pagi, berpakaian dengan warna yang mereka senangi sehingga para lansia akan sehat baik secara jasmani maupun rohani,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Psikiater FK Unud Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K) MARS, dimana peran keluarga sangat penting dalam memahami dan merawat para lansia. “Menjadi tua adalah sebuah perjalanan hidup dan kita harus mempersiapkan diri akan hal itu. Kalau masanya sudah tiba mari kita nikmati karena menjadi tua bahagia dan sehat adalah sebuah keniscayaan,” ungkapnya. (*/sin)
Tinggalkan Balasan