Galang Solidaritas, GERAK BS Bali Beri Bantuan untuk Marbot hingga Tukang Sapu
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Sebaik-baiknya perlombaan adalah berlomba dalam berbuat kebaikan. Maka bagi para dermawan, kondisi pandemi (wabah dunia) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang saat ini melanda seantero dunia, termasuk Bali, merupakan ‘ladang’ untuk beramal. Karena, akibat hantaman pandemi ini banyak masyarakat yang ekonominya menjadi sulit.
Pandemi ini membuat banyak bisnis dan usaha yang tutup, bahkan tak sedikit yang gulung tikar alias bangkrut. Otomatis, kondisi tersebut membuat banyak masyarakat yang menjadi hilang pekerjaannya, dan akhirnya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya.
Kondisi inilah yang kemudian melatarbelakangi organisasi GERAK BS (Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas), membuat gerakan “Bersama Lawan Covid-19” salah satunya dengan menggalang dan menyalurkan bantuan sosial pangan untuk warga-warga yang ekonominya paling terdampak akibat Covid-19.
Demikian disampaikan oleh koordinator GERAK BS wilayah Bali, Hamid Hadun saat menyerahkan bantuan sembako untuk tenaga kebersihan yang ada di Desa Pemogan, Denpasar Selatan dan diterima langsung oleh Kepala Desa Pemogan, Made Suwirya lalu diserahkan langsung kepada penerima, di Kantor Desa setempat, pada Senin (11/5) sore.
“Sebelumnya kita sudah menyasar marboat (penjaga masjid), guru ngaji, ibu-ibu yang menjadi tulang punggung keluarga, dan hari ini kita berikan untuk petugas kebersihan dan juga pecalang yang ada di Pemogan, karena kita tau pecalang punya andil besar dalam upaya memutus penyebaran Covid-19,” paparnya.
Ia pun mengapresiasi bantuan dan komunikasi proaktif dari tokoh masyarakat Kota Denpasar, Anak Agung Gede Agung Aryawan ST., (Gung De) yang juga nampak ikut hadir pada kesempatan itu. Menurutnya, berkat bantuan informasi dan komunikasi yang proaktif dari Gung De, penyaluran bantuan sosial GERAK BS ini dapat tersalurkan dengan efektif.
“Karena beliau (Gung De) tokoh masyarakat di sini jadi kami berkomunikasi dengan beliau. Sehingga pendistribusiaan (pembagian) bantuan sosial ini dapat berjalan efektif,” ujarnya.
Untuk diketahui, GERAK BS sendiri merupakan organisasi swadaya masyarakat yang lahir atas inisiasi Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) periode 2019-2024.
George Alexander, Wakil Bidang Sosial Kemasyarakatan GERAK BS pusat, yang berdomisili Bali, yang kebetulan dapat turut hadir dalam penyaluran bantuan tersebut menjelaskan bahwa, untuk mengadapi pandemi ini, secara nasional GERAK BS membuat gerakan “Bersama Lawan Covid-19”.
Gerakan “Bersama Lawan Covid-19” ini, terangnya, senafas dengan semangat lahirnya GERAK BS itu sendiri, yaitu untuk menggalang solidaritas sosial masyarakat agar saling membantu, terutama mereka yang lebih mampu secara ekonomi membantu mereka yang kekurangan.
“Gerakan ini (GERAK BS) murni ditujukan untuk membangun solidaritas sesama anak bangsa untuk saling membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah, seperti banjir dan bencana alam lainnya, termasuk saat ini Covid-19,” jelasnya.
GERAK BS ini sendiri, jelasnya, secara nasional dipimpin oleh Aroem Alzier, mantan Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan Ratu Dian Hatifah, mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan mantan Sekretaris II Fatayat NU.
Sebagai inisiator GERAK BS, terangnya, Bamsoet ingin memotivasi masyarakat bahwa hal yang terpenting dalam hidup bukanlah sekadar jabatan atau kekuasaan, melainkan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan juga lingkungan.
“Atas dasar itulah GERAK BS didirikan sebagai gerakan sosial untuk membantu masyarakat. Seluruhnya dilakukan atas kesadaran dan ketulusan untuk menjadi manusia yang bermanfaat, sebagai pengejawantahan (pewujudan, red) Pancasila, yakni solidaritas atau gotong royong,” paparnya.
Keanggotaan organisasi swadaya masyarakat ini pun, sebutnya, terdiri dari berbagai unsur organisasi kemasyatakatan, kepemudaan, pengusaha, organisasi keagamaan bahkan berbagai partai politik. Dan, meskipun ada unsur partai politik, ia menegaskan bahwa gerakan ini ditujukan murni untuk sosial. “Tidak ada tujuan politik, ini murni sosial,” tandasnya. (Nai)
Tinggalkan Balasan