Minim Tryout dan Tanding, Penyebab Mandeknya Prestasi Petenis Bali
DIKSIMERDEKA.COM, BALI – Kurangnya latihan dan uji coba pertandingan dinilai menjadi penyebab tidak berkembangnya prestasi Petenis Bali. Perlu adanya dukungan berupa tryout dan pertandingan yang menjadi ajang untuk mengasah kemampuan atlet tenis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD Persatuan Lawn Tenis Indonesia Provinsi Bali (Pelti Bali) Dr. I Ketut Rochineng, SH,MH., saat ditemui di sela-sela acara Kongres ke-5 PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur-Denpasar, Kamis (7/8/2019).
“Masalah klasik yang dihadapi Pertenisan di Bali adalah kurangnya tryout dan pertandingan keluar daerah sehingga hal ini menjadikan mandeknya regenerasi bibit petenis di Bali,” ujar pria yang memiliki panggilan akrab Rocky itu.
Meski demikian, mandeknya prestasi petenis asal Bali tidak serta merta membuat pengurus patah arang, namun ia mengatakan pengurus tetap melakukan pembinaan dan sedapat mungkin jika ada kesempatan tryout atau pertandingan diluar daerah Bali mengirimkan atlet perwakilannya.
“Saat ini fokus latihan di daerah tetap kita lakukan. Apalagi menjelang bergulirnya Porprov Bali yang diadakan bulan September 2019 di Tabanan, sekaligus persiapan kita menghadapi PON 2020 di Papua, diharapkan atlet kita bisa ambil bagian di PON,”paparnya.
Baru-baru ini pihaknya mengirimkan sejumlah anak asuhnya ke Pra Porprov Palembang 2019. “Pengiriman petenis ke Pra Porprov Palembang memiliki capaian yang strategis karena masuk dalam penilaian untuk keikutsertaan petenis di ajang PON 2020 di Papua,”tukasnya.
Untuk persiapan ke ajang Porprov Bali 2019 Tabanan, persiapan setiap daerah yang mengirimkan atletnya sudah cukup. Dalam waktu dekat ini sudah di-Training Center-kan di daerahnya masing-masing.
Soal bibit petenis hingga saat ini belum merata disetiap daerah. “Yang paling menonjol petenis dari daerah Buleleng baik lapisan pertama maupun kedua, disusul Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar dan Badung,”pungkasnya. (don/gama)
Tinggalkan Balasan