Oleh: Vincent Anthony (Mahasiswa Bina Nusantara Alam Sutera)

DENPASAR Generasi milenial atau yang sering disebut dengan generasi Y atau sering juga disebut dengan generation me atau echo boomers, generasi yang lahir tahun 1990-an sampai dengan 2000-an, sangat terpengaruh perkembangan teknologi internet yang telah menjadi rutinitas mereka saat ini. Tetapi tidak banyak yang mengetahui akan bahaya siber yang mengancam mereka saat menggunakan Internet. 

Banyak web phising yang dengan mudah dibuka oleh semua kalangan masyarakat, ataupun pengambilan data pribadi melalui pinjaman online yang tren saat ini, juga judi online yang tidak hanya marak di kalangan anak muda tetapi di setiap kalangan, yang menggunakan data pribadi seperti KTP bahkan foto pribadi, untuk membuat akun dan bermain menggunakan perangkat telepon genggam ataupun laptop. 

Menurut penelitian, 61% generasi milenial merupakan konsumen yang memilih berbelanja menggunakan ponsel pintar dan 38% lainnya memilih tablet atau perangkat mobile lain, sementara sisanya memilih menggunakan komputer untuk berbelanja. Gaya hidup ini juga memiliki potensi bahaya untuk dilakukan oleh para milenial karena memberikan data pribadi.

Baca juga :  Ny Putri Koster Ingatkan Generasi Milenial Selalu Berpikir, Berkata dan Berbuat yang Baik

​Tidak hanya kejahatan siber dan internet, kelalaian dalam teknologi juga sempat beberapa kali dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, mengenai bocornya data masyarakat pada aplikasi Peduli Lindungi, selain itu keamanan siber di Indonesia juga masih sangat mudah di bobol oleh para hacker yang tidak bertanggung jawab. 

Lekat dengan gadget atau handphone, jugan membuat kita sering menggunakan media sosial untuk mencari berita maupun membagikan berita yang kita dapat, sekarang ini kejadian-kejadian penting juga banyak terekam di dalam media sosial, entah dari masyarakat yang sedang berjalan, ataupun dari portal-portal berita yang membagikan itu secara daring. 

Baca juga :  Pimpin DK PBB, Indonesia Prakarsai Pembahasan Perlindungan Obyek Vital dari Serangan Siber

Ternyata dengan membagikan atau mencari berita secara daring juga merupakan titik lemah bagi generasi tersebut, dengan melakukan pencarian atau keyword akan menandakan apa yang sedang dicari oleh pemilik gadget tersebut, dan akan menjadi dampak buruk terhadap keamanan siber generasi milenial. 

Kurangnya edukasi generasi milenial terhadap perkembangan teknologi, membuat bahaya siber dan internet saat ini yang marak terjadi. Hanya sedikit dari masyarakat yang mementingkan keamanan siber dan informasi daring pribadi dari perangkat yang dimilikinya. Dalam penelitian Norton Cyber bahkan, menyebutkan bahwa generasi milenial saat ini tidak sungkan untuk berbagi kata sandi yang berpotensi untuk mengancam keamanan siber mereka, selain itu juga banyak yang memilih menggunakan koneksi Wi-Fi publik yang tidak memiliki keamanan dalam melakukan browsing di internet. 

Baca juga :  Marak Video Porno Remaja, Ini Kata Seksolog

Ada beberapa cara untuk mencegah kejahatan siber dan mengamankan diri sendiri untuk menuju gaya hidup daring yang aman seperti hindari pengulangan kata sandi dengan menggunakan kombinasi huruf besar dan kecil serta angka kombinasi yang hanya kita sendiri mengetahuinya dan melakukan penggantian kata sandi setiap tiga bulan sekali untuk kata sandi dari setiap akun daring yang kita miliki. 

Kedua, jangan pernah membocorkan data pribadi seperti KTP, SIM, kartu keluarga, maupun dokumen pribadi kepada jaringan internet ataupun melalui daring. Yang ketiga, jangan memakai Wi-Fi publik dengan sembarangan, karena kita tidak tau siapa yang memiliki jaringan tersebut dan apakah jaringan tersebut aman dari malware atau virus yang bisa menyebabkan data-data penting kita di dalam perangkat dapat diretas dan disalah gunakan.